Tel Aviv, SPNA – Pasukan Pendudukan Israel (IDF), Minggu (01/09/2019) melakukan siaga satu di perbatasan Utara baik darat, laut atau utara.
Karena situasi yang tegang, IDF terpaksa menunda latihan perang besar untuk paruh kedua minggu ini.
Hal ini dilakukan Israel pasca ancaman Hizbullah yang akan melakukan serangan balasan terhadap Israel.
Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah menegaskan bahwa Israel harus membayar penyerangan atas wilayah Lebanon selatan. “Seluruh ancaman dan intimidasi tidak akan membatalkan serangan balasan ke wilayah Israel,’’ tegasnya dalam pidato peringatan hari 1 Muharram seperti dilansir Rt Arabic.
Channel 13 Israel melaporkan Jumat (30/08/2019), IDF memperkirakan bahwa Hizbullah berencana merekam serangan tersebut lalu menyiarkannya di stasiun TV Al-Manars.
Namun untuk menghindari terjadinya perang besar, Hizbullah diperkirakan hanya menyerang lokasi militer, bukan permukiman sipil. Karena militer Israel mengurangi aktivitas di area front utara.
Pekan lalu, Angkatan Udara Israel (IDF) melakukan serangan udara di dekat Damaskus menargetkan pasukan khusus pengawal Revolusi Iran, Quds Force dan milisi Syiah di Suriah.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa pemerintah Israel saat ini khawatir jika serangan udara terakhir di Lebanon dan Suriah dapat berujung kepada perang besar dengan milisi Syiah Iran dan Hizbullah.
Di saat yang sama, analis politik Amerika Serikat, Sebastian Bacchus mengatakan bahwa serangan Israel ke Suriah kemarin dapat berubah menjadi sumbu yang memicu perang besar berikutnya.
(T.RS/S:RtArabic)