Gaza, SPNA - Tentara Israel sebagaimana dilansir dari RT Arabic, pada Selasa (29/03/2022), memutuskan untuk memperkuat barisan tentara di perbatasan Jalur Gaza dengan pasukan tambahan, sebelum datangnya bulan Ramadhan dan peringatan Hari Tanah Palestina.
“Untuk mengantisipasi ketegangan keamanan di selatan, pasukan tersebut telah diperkuat dalam kerangka rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya dan dalam rangka persiapan datangnya bulan Ramadhan,” sebagaimana yang dikutip dari media Israel.
Media Israel menyatakan bahwa tentara Israel mengumumkan penguatan tentara akan berada dalam batalyon infanteri dan unit khusus, di samping peningkatan angkatan lain, termasuk angkatan udara dan unit keamanan Israel.
Israel memulai blokade Gaza setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif. Blokade dan sanksi yang lebih besar diberlakukan setelah pemilu pada Januari 2006. Blokade lebih diperketat pada pertengahan 2007.
Selama lebih 15 tahun, Jalur Gaza telah menyaksikan blokade parah yang diberlakukan oleh otoritas pendudukan Israel yang mempengaruhi semua sektor sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.
Selama tahun blokade Gaza, kerap kali disertai dengan serangan militer, yang menyebabkan kehancuran sebagian besar infrastruktur, ribuan warga sipil yang tidak bersenjata terbunuh dan terluka atau mengalami kerugian materi yang sangat besar.
Selama tahun-tahun blokade, indikator krisis kemanusiaan di Jalur Gaza melonjak secara mengejutkan. Sebagai contoh, tingkat pengangguran pada tahun 2005 (sebelum pemberlakuan blokade) sekitar 23,6%, sedangkan pada akhir tahun 2020 mencapai 49%, menjadikannya salah satu tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
(T.FJ/S: Palinfo)
