Gaza, SPNA – Kementerian Pembangunan Sosial di Gaza, Kamis (17/10/2019), mengumumkan bahwa angka pengangguran dan kemiskinan di Gaza tahun 2019 mencapai 70%.
Dalam sebuah pernyataan pers, Kementerian tersebut mengatakan bahwa 70 persen warga Gaza tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pengumuman ini dikeluarkan bertepatan dengan Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan, Kamis (17/10/2019).
Alasan di balik kondisi tersebut ada pada penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina secara umum, dan Gaza secara khusus.
Sejak intifada tahun 2000, ribuan warga Palestina Gaza kehilangan pekerjaannya.Di sisi lain pemerintah Palestina juga tidak sanggup menyediakan lapangan kerja untuk para pekerja non-skill tersebut.
Selain itu, blokade Israel sejak tahun 2006, tiga agresi besar militer Zionis ke Gaza (tahun 2008, 2012 dan 2014), perpecahan lokal di tubuh Palestina serta pembatasan bahan mentah di perbatasan adalah alasan lainnya yang menjadikan Gaza sebagai wilayah dengan persentase kemiskinan terburuk.
Sedangkan usaha yang dilakukan Pemerintahan dan lembaga kemanusiaan internasional masih bersifat bantuan. Uluran tangan mereka hanya cukup untuk menutupi 50% kebutuhan warga.
Kementerian terkait mengatakan perlunya undang-undang kemanusiaan yang tidak ada hubungannya dengan politik. Peraturan yang mengharuskan Israel membuka gerbang perbatasan untuk masuknya barang mentah yang diperlukan untuk menghidupkan usaha warga Gaza.
(T.HN/S: Palinfo)