London, SPNA - Duta Besar Organisasi Pembebasan Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, memuji janji yang dibuat oleh Partai Buruh Inggris untuk menangguhkan penjualan senjata ke Israel. Dia menggambarkan hal ini sebagai sebuah langkah "historis".
Dalam sebuah pernyataan, Zomlot mengumumkan "ini adalah langkah penting menuju pemberian perlindungan internasional kepada rakyat kami atas pelanggaran yang mencolok dari negara pendudukan."
Pada hari Kamis (21/11/2019), Partai Buruh mengeluarkan manifestonya yang berjanji untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel dan Arab Saudi.
Partai Buruh bersumpah untuk "melakukan reformasi akar-dan-cabang dari rezim ekspor senjata kami sehingga para menteri tidak akan pernah lagi bisa menutup mata terhadap senjata buatan Inggris yang digunakan untuk menargetkan warga sipil yang tidak bersalah."
Sehubungan dengan Palestina, partai tersebut berjanji untuk "mereformasi tatanan berdasarkan aturan internasional untuk menjamin keadilan dan pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM dan hukum internasional, seperti ... blokade ilegal Jalur Gaza."
Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sebelumnya telah dikritik karena pendekatannya terhadap kebijakan luar negeri Inggris di Timur Tengah.
Sementara itu Demokrat Liberal, partai Inggris ketiga terbesar setelah Konservatif dan Buruh, berjanji dalam manifestonya, yang juga diumumkan pada hari Kamis, untuk mengakui negara Palestina jika memenangkan pemilihan.
Zomlot menggambarkan ini sebagai keputusan "bersejarah" dan menegaskan bahwa itu menunjukkan pengembangan dukungan untuk perjuangan Palestina di Inggris.
Duta Besar berterima kasih kepada Partai Buruh dan Lib-Dems, dan menyerukan semua pihak Inggris untuk mengambil langkah yang sama dalam mendukung hak-hak Palestina.
(T.RA/S: MEMO)
