Boris Johnson Menang Pemilu, Muslim Inggris Dihantui Islamofobia

Boris Johnson dituduh melakukan Islamofobia dan rasisme setelah sejumlah komentar kontroversial yang pernah ia ungkapkan.

BY Edited Wed,18 Dec 2019,01:56 PM

London, SPNA - Muslimin Inggris mengungkapkan kekhawatiran mereka pasca kemenangan Boris Johnson dan Partai Konservatifnya dalam pemilihan umum di negara tersebut.

Dalam pernyataannya yang dirilis pada Jumat pagi (13/12/2019), Harun Khan, dari Dewan Muslim Inggris (MCB), menuturkan, “Tuan Johnson memerintah mayoritas, tetapi ada perasaan ketakutan yang jelas di kalangan komunitas Muslim di seluruh negeri."

"Kami telah memasuki periode kampanye pemilu dengan keprihatinan lama tentang kefanatikan dalam politik kami dan partai yang memerintah kami," lanjutnya.

Banyak Muslim telah memulai proses meninggalkan Inggris karena khawatir akan keselamatan mereka, menurut Metro.co.uk

Di antara mereka, yang memutuskan untuk pergi karena khawatir akan lahirnya Islamophobia, adalah Manzoor Ali, kepala badan amal Muslim. Lembaga ini menyediakan paket makanan untuk orang-orang miskin di Manchester.

Manzoor Ali, yang menjalankan lemaga amal Barakah Food Aid di Greater Manchester, mengatakan bahwa keluarganya telah menyetujui kepindahannya ke tempat yang akan aman dan terjamin bagi mereka.

"Kegiatan amal kami telah berlangsung selama 10 tahun. Kami telah membantu orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk mantan tentara dan orang kulit putih pekerja Inggris," kata Ali kepada Metro.co.uk

"Tapi saya mengkhawatirkan keselamatan diri saya. Saya khawatir tentang masa depan anak-anak saya," lanjutnya.

Ketakutan umat Islam muncul setelah Johnson dituduh melakukan Islamofobia dan rasisme setelah sejumlah komentar kontroversial yang pernah ia ungkapkan. Salah satunya, pernyataannya dalam sebuah artikel, di mana ia mengklaim bahwa wajar bagi publik untuk takut kepada Islam.

Johnson juga membandingkan wanita Muslim dengan 'kotak surat dan perampok bank' dalam kolom untuk Telegraph tahun lalu.

Sementara itu, Baroness Warsi, mantan menteri kabinet, mengatakan bahwa partai itu "harus mulai memulihkan hubungannya dengan Muslim Inggris".

Dalam sebuah tweet, dia menambahkan, “Pertempuran untuk membasmi rasisme sekarang harus diintensifkan."

(T.RA/S: QNN)

leave a reply
Posting terakhir