Gaza, SPNA - Senin (30/12/2019), Gaza mulai mengekspor bahan-bahan manufaktur ke negara-negara Teluk.
Selain produk pertanian yang diekspor ke negara-negara Teluk, Gaza mulai mengekspor dalam jumlah besar "manisan musim dingin", ke negara-negara tersebut. Seperti dikutip dari Departemen Hubungan Masyarakat dan Informasi yang bertugas di gerbang penyeberangan Karm Abu Salem.
Ini adalah pertama kalinya komoditas pangan yang diproduksi di Jalur Gaza diekspor ke negara-negara Teluk. Barang yang diizinkan untuk diekspor dari Gaza ke luar negeri biasanya terbatas pada produk pertanian seperti stroberi, tomat, dan mentimun, dan baru-baru ini diizinkan untuk mengekspor mawar dalam jumlah terbatas.
Sementara itu, media Palestina, Sama, mengindikasikan bahwa pihak berwenang Israel mengizinkan ekspor manisan tersebut , melalui penyeberangan Kerem Shalom, yang merupakan satu-satunya penyeberangan komersial Gaza.
Pada hari Minggu (29/12), sumber-sumber Palestina mengkonfirmasi bahwa pemerintah Israel akan memberikan sejumlah kemudahan ekonomi untuk Gaza, termasuk ekspor produk pertanian dan lainnya.
Media Israel melaporkan bahwa hari ini (Senin), untuk pertama kalinya, 8 ton manisan yang dibuat di Gaza diekspor melalui penyeberangan Kerem Shalom. Manisan tersebut akan dipasarkan ke Yordania dan Bahrain.
Blokade Israel yang telah berlangsung selama 13 tahun menjadikan perekonomian Gaza hancur berantakan. Pabrik dan rumah usaha terpaksa gulung tikar karena kekurangan barang mentah impor serta terbatasnya lahan untuk memasarkan hasil produksi. Akibatnya Gaza tercatat sebaga wilayah dengan persentase pengangguran tertinggi di dunia.
(T.HNS: RT.Arabic)