Gaza, SPNA - Pernyataan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel mengenai potensi aneksasi Israel atas Tepi Barat yang diduduki adalah bentuk "serangan terhadap rakyat Palestina", Hamas mengungkapkan pada hari Kamis (09/01/2020).
"Sikap Amerika untuk meruntuhkan masalah Palestina adalah kelanjutan dari intimidasi yang dilakukan oleh pemerintah AS di wilayah tersebut untuk melayani kepentingan proyek Zionis," kata gerakan itu seperti dikutip Pusat Informasi Palestina.
Hamas menggambarkan rencana AS di wilayah pendudukan sebagai "serangan terhadap rakyat Palestina."
"Perjuangan Palestina yang terus-menerus melawan pendudukan dan kesediaan mereka untuk berjuang dan berkorban untuk mendapatkan kembali tanah mereka, adalah apa yang akan menentukan keberadaan Israel di Tepi Barat, Yerusalem dan negara-negara pendudukan lainnya," gerakan itu menambahkan.
Pada hari Rabu, Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan langkah Amerika selanjutnya, setelah mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, adalah aneksasi Tepi Barat yang diduduki.
"Sejak datang ke sini, saya telah bekerja untuk menambahkan satu item lagi ke dalam agenda yang menyibukkan, yaitu membantu menemukan perbaikan untuk masalah-masalah yang masih tertinggal dari Perang Enam Hari," katanya mengenai perang 1967 yang melihat Israel menduduki semua Palestina bersejarah.
“Tapi itu tidak menentramkan semua orang dan ketika kami mulai menjabat, isu-isu yang tersisa termasuk tiga yang sangat penting: status 1) Yerusalem, 2) Dataran Tinggi Golan dan 3) Yudea dan Samaria. Kami telah mendekati mereka dalam urutan kompleksitas,” katanya mengacu pada Tepi Barat yang diduduki menggunakan nama Israel.
(T.RA/S: MEMO)
