Agresi Israel Terhadap Gaza Tak Buat Program Tahfiz "Daarut Tauhid Indonesia" Berhenti

Berdasarkan keterangan Ustadz Mahmoud Manoun, jumlah siswa yang belajar di Daarut Tauhid mencapai 155 siswa. Mereka tersebar di 7 kelas Tahfiz yang terpusat di Masjid Daarut Tauhid, Deir al-Balah dan Jabaliya.

BY Edited Wed,26 Feb 2020,10:21 AM

Jalur Gaza, SPNA – Daarut Tauhid Gaza tetap melanjutkan program belajar mengajar meskipun dibawah ancaman serangan rudal Israel dalam agresi terhadap Gaza , Minggu (23/02).

Berdasarkan keterangan Ustadz Mahmoud Manoun, jumlah siswa yang belajar di Daarut Tauhid mencapai 155 siswa. Mereka tersebar di 7 kelas Tahfiz yang terpusat di Masjid Daarut Tauhid, Deir al-Balah dan Jabaliya.

"Meskipun terancam serangan rudal namun seluruh kelas Tahfiz masih tetap beroperasi, baik di Deir Balah atau Jabaliya, " terangnya.

Kepala program pendidikan Daarut Tauhid Gaza tersebut juga menyampaikan  terima kasih kepada Indonesia atas dedikasi terhadap Palestina.

"Demi mengaplikasikan Hadis Rasulullah Saw, bahwa siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka tidak berterima kasih kepada Allah Swt, karena itu kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi Daarut Tauhid terhadap Gaza."

"Jika bukan dukungan dari Indonesia kami tidak akan mampu mencetak 45 kader Hafiz Al-Quran. Ini semua berkat sumbangsih saudara-saudara kami dari Indonesia, '' ucapnya.

Manoun juga berharap Indonesia senantiasa berdiri bersama Palestina yang baru saja menghadapi agresi Israel.

"Mereka membutuhkan uluran tangan, pakaian, dan makanan untuk bertahan ditengah ancaman perang ditambah blokade berkepanjangan sejak 13 tahun silam, '' pintanya. 

Selain itu, para siswa juga menghalami tekanan jiwa akibat shock akan serangan roket Israel. Menurutnya, eskalasi terakhir telah mempengaruhi kondisi kejiwaan anak-anak Gaza khususnya yang belajar di Daarut Tauhid, '

Selama dua hari terakhir Gaza kembali memanas. Eskalasi bermula pada hari Minggu pagi saat IDF menembak mati seorang warga Palestina yang dituding memasang bom di perbatasan Gaza.

Setelah meninggal, pasukan Israel dengan buldoser dan sniper  menerobos ke perbatasan Gaza untuk  merebut jasad korban yang bernama Muhammad Ali Al-Naem.

Video yang tersebar di media sosial memperlihatkan IDF menembak beberapa petani Gaza yang berupaya menyelamatkannya. Buldoser tersebut lalu mengangkut jenazah Ali Naem dengan cara tak manusiawi.

Tindakan IDF tersebut dikecam Jihad Islami. Faksi perlawanan Gaza tersebut bersumpah akan membalas perlakuan IDF yang tidak menghormati manusia.

Minggu malam Jihad Islam melepas 20 roket ke permukiman Israel di sekitar Gaza, lalu ke kota Siderot dan Ashkelon. Serangan tersebut dibalas IDF dengan serangan roket ke Jalur Gaza dan Damaskus. 4 warga Palestina di Gaza dilaporkan terluka. 

 

(T.RS)

Nuruddin El-Harazin

leave a reply
Posting terakhir

NPC - Daarut Tauhid Bangun Pabrik Air Minum Gratis di Jalur Gaza

Berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi, pabrik ini diharapkan bisa menghasilkan 250.000 hingga 350.000 meter kubik air per hari. Empat mobil tangki akan digerakkan untuk menyalurkan air secara gratis ke rumah-rumah warga miskin, anak-anak yatim, para janda, rumah sakit, sekolah, dan masjid.