Gaza, SPNA – Air masih menjadi masalah utama di Jalur Gaza. Blokade, minimnya sumber air, dan pencemaran disinyalir sebagai segelintir faktor yang memperkuat krisis air minum di kawasan ini. Menjawab persoalan tersebut, Nusantara Palestina Center (NPC) dan Yayasan Daarut (DT) Tauhid bekerja sama mendirikan pabrik air minum di Kota Gaza.
Peletakkan batu pertama proyek ini digelar pada Kamis (16/09/2021), dengan dihadiri langsung oleh Dewan Pembina NPC, Abdillah Onim; Wali Kota Gaza, Dr. Yahya Al-Sarraj; dan penduduk Gaza. Acara ini juga dihadiri secara virtual oleh Pembina DT Peduli, KH. Abdullah Gymnastiar, para tokoh dan rakyat Indonesia melalui aplikasi Zoom.
Wali Kota Gaza, Yahya Al-Sarraj, menjelaskan bahwa proyek ini sangat penting bagi warga Gaza. Ia berterima kasih kepada Indonesia, seluruh rakyat, pemerintah, dan berbagai lembaga yang telah memberi bantuan dan dukungan yang mulia ini. Ia juga berjanji bahwa pemerintah Kota Gaza akan membantu dalam penyelesaian dan pengoperasian proyek ini.
Sementara itu, Abdillah Onim mengatakan bahwa proyek ini akan mendistribusikan air secara merata ke semua kawasan Jalur Gaza. Secara proposional, Jalur Gaza dari ujung selatan Rafah hingga ujung utara Beit Hanun, dan dari timur hingga ke barat akan merasakan manfaat dari program ini, khususnya keluarga miskin dan terpinggirkan.
Berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi, pabrik ini diharapkan bisa menghasilkan 250.000 hingga 350.000 meter kubik air per hari. Empat mobil tangki akan digerakkan untuk menyalurkan air secara gratis ke rumah-rumah warga miskin, anak-anak yatim, para janda, rumah sakit, sekolah, dan masjid.
Pria yang akrab disapa Bang Onim ini menambahkan, NPC telah menjalin hubungan yang solid dengan DT Peduli. Pembangunan pabrik air minum ini bukanlah program pertama dalam kerja sama kedua lembaga. Ia berharap, salah satu lembaga terbesar di Indonesia tersebut akan terus mendukung NPC dalam menjalankan program-program kesehatan, pendidikan, dan penyaluran hewan kurban.
Selanjutnya, ia tak lupa menggarisbawahi bahwa proyek ini hadir sebagai hadiah rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina melalui NPC dan DT Peduli.
(T.FJ/S: SPNA/Nour El-Din Jamal Al-Harazin)
