Tepi Barat, SPNA – Pemerintah Palestina, Minggu (22/03/2020), mengambil kebijakan melakukan Iockdown seluruh provinsi Tepi Barat.Langkah tersebut merupakan bentuk dari keseriusan Palestina untuk memutuskan mata rantai virus Corona.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan, “Seluruh warga Palestina Tepi Barat dilarang untuk melakukan aktivitas di luar rumah selama 14 hari, di mulai dari jam 20:00 pada hari Minggu (22/03/2020).”
“Warga dilarang melakukan penjalanan antarprovinsi, semuanya harus terus berada di rumah masing-masing,” tambahnya.
Kebijakan tersebut tentunya tidak temasuk aktivitas pihak kesehatan, tim medis, pemilik apotek dan swalayan.
Selain itu Pemerintah juga meminta Israel untuk bertanggung jawab atas keselamatan warga Palestina. Empat tahanan Palestina di penjara Zionis dilaporkan positif terkena Covid-19.
Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mengatakan bahwa keputusan tersebut telah menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam menangani kasus besar seperti ini.
Dikutip dari media lokal Palestina, Qudspress, jumlah korban Corona di Tepi Barat per hari Minggu kemarin bertambah enam kasus baru menjadi total 59 kasus.Tujuh belasdi antaranya telah berhasil sembuh.
Sedangkan di Gaza, sampai saat ini belum tercatat satupun kasus positif Corona. Namun demikian pemerintah setempat telah menyiapkan diri dengan menyediakan sejumlah ruang isolasi di perbatasan.
Kepalo Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, juga meminta kepala negara Arab dan Islam tidak melupakan Palestina meskipun dalam situasi seperti ini.
Kesehatan di Gaza memang tidak dapat diandalkan. Kekurangan alat medis dan obat-obatan kerap terjadi bahkan sebelum virus Corona menyerang negara dunia.Hal itu disebabkan oleh “lockdown Israel“ yang telah berlangsung selama tiga belas tahun terakhir.
(T.HN/S: Skynews.Arabia)