Israel Khawatir Timbul Konflik jika Hamas di Taklukkan

BY Rizky SyahputraEdited Wed,03 Aug 2016,09:26 AM

Pengamat Israel :  Israel  Khawatir Akan Timbul Konflik Sosial di Jalur Gaza Jika Hamas Berhasil Ditaklukkan.

Tel Aviv - Suarapalestina - Orientalis Yahudi Eyal Zesar mengatakan bahwa saat ini Israel berhasil membangun hubungan politik di tingkat regional. Normalisasi hubungan Turki dan Hamas salah satu contohnya.

Eyal yang juga pengamat politik ini lebih lanjut menjelaskan melalui tulisannya di surat kabar “Israel Today,” bahwa tidak sulit bagi Israel untuk melumpuhkan Hamas secara militer. Namun efek yang akan ditimbulkan justeru akan lebih membahayakan Israel.

Ia mengatakan, saat ini secara umum kondisi di Jalur Gaza relatif stabil dan tenang. Tidak ada gejolak  yang timbul secara serius. Meski masih dalam situasi serba sulit, setidaknya kondisi sosial politik dijalur Gaza bisa terkendali dibawah kepimpinan Hamas.

Akan tetapi ke depan jika Hamas berhasil dikalahkan Israel dalam perang, maka tantangan yang akan dihadapi Israel jauh lebih besar lagi. Konflik sosial yang akan timbul kemudian, dan instabilitas di wilayah itu dengan sendirinya akan membahyakan keamanan nasional Israel.

Eyal yang juga professor di pusat studi kajian Timur Tengah Universitas Tel Aviv ini menilai, bahwa secara politik, Hamas berhasil memanfaatkan masa-masa tenang di Jalur Gaza pasca invansi Israel tahun 2014, untuk memperbaiki kekuataan militernya. 

Menurutnya, pertarungan bersenjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sudah tidak bisa dihindari.

“Konfrontasi militer Israel-Hamas kembali akan terjadi, tinggal menunggu watku saja,”tulis Eyal. 

leave a reply
Posting terakhir

Israel Khawatir Gerakan Boikot Global yang Terus Meningkat

Ketidakmampuan Israel dalam menghadapi organisasi hak asasi manusia internasional telah mendorong kalangan Israel untuk menegaskan bahwa hal tersebut bukan hanya “tembakan di kaki, tetapi amputasi nyata”, yang merupakan pukulan fatal bagi Israel secara umum, karena itu tidak ada dalam praktik dan hal ini dapat membuka jalan bagi para jenderal Israel untuk dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag.