Gaza, SPNA – Pemerintah Israel melarang warga Palestina, yang akan melalui perbatasan Erez, membawa leptop atau barang elektronik lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh LSM sayap kiri Gisha, Jumat (04/08/2017).
Larangan itu dikenakan kepada warga Palestina yang akan memasuki Israel atau transit melalui Israel menuju Yordania melalui perbatasan itu. Selain leptop, pelarangan juga berlaku untuk alat cukur, namun tidak ada pelarangan untuk telepon genngam. Bahkan, makanan dan perlengkapan mandi pun dilarang, kecuali bagi warga Gaza yang menuju Israel untuk perawatan medis.
Larangan yang diketahu melalui Kantor Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) itu, berlaku bagi warga Palestina, termasuk para pekerja Palestina dan organisasi internasional yang membutuhkan leptop untuk bekerja, imbuh Gisha.
“Perintah baru ini membuat hidup penduduk Gaza semakin sulit dan sukar dipahami apa tujuan pelarang ini.”
“Israel tidak mengapresiasi para pelajar dan pebisnis dari Gaza yang membutuhkan perjalanan dengan leptop seperti kebanyakan orang di dunia ini. Israel tidak mamapu membuat penduduk Gaza merasa nyaman. Kelak, bahkan sandwich pun tidak diperbolehkan melalui perbatasan Erez,” ungkap Gisha.
Bulan lalu, atau paruh pertamama tahun 2017, Gisha melaporkan bahwa warga Palestina yang meningkalkan Gaza melalui perbatasan Erez jumlahnya menurun hingga 55%.
Tercatat, ata-rata setiap bulannya hanya 6,302 orang yang keluar melaiui perbatasan ini, pada paru pertama tahun 2017. Sementara pada paruh pertama tahun 2016, rata-rata 1,400 orang melintasi perbatasan tersebut setiap bulannya. (T.RA/S:Ma’an News)