Bang Onim berbagi cerita tentang Palestina di Masjid Istiqlal Jakarta

Setelah seminggu lebih berada di Bandung, dalam rangka silaturahmi dengan KH. Abdullah Gymnastiar dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan, Abdillah Onim (Bang Onim), mendapat kehormatan untuk berbagi cerita seputar Palestina di Masjid Istiqlal yang terletak di ibukota Jakarta.

BY Rara Atto Edited Sun,24 Sep 2017,02:48 PM
Bang Onim berbagi cerita tentang Palestina di Masjid Istiqlal Jakarta

SPNA - Jakarta

Jakarta, SPNA – Setelah seminggu  lebih berada di Bandung, dalam rangka silaturahmi dengan  KH. Abdullah Gymnastiar dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan, maka pada hari Ahad, (24/09/2017)  Abdillah Onim (Bang Onim),  mendapat kehormatan untuk berbagi cerita seputar Palestina  di Masjid Istiqlal yang terletak di ibukota  Jakarta.

Kehadiran  Bang Onim, Ketua Cabang Darul Qur’an (Daqu)  Jalur Gaza Palestina di masjid terbesar di Asia Tenggara ini tidak lepas dari rangkaian acara pengajian bulanan Ust. Yusuf Mansur (YM) yang merupakan pendiri yayasan Daarul Qur’an tersebut.

Sambil menanti kehadiran YM, Bang Onim dipersilahkan untuk menyampaikan  sambutan bertema Palestina. Bang Onim yang didampingi oleh para petinggi Daqu secara detail menyampaikan situasi terkini yang terjadi di bumi para Nabi itu, khususnya, di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diisolasi ketat oleh Zionis Israel selama lebih dari satu dekade.

Di hadapan ribuan Jemaah pengajian YM, Bang Onim dengan nada semangat mengabarkan bahwa salah satu kelebihan dari rakyat Palestina adalah sabar. Ini adalah modal yang cukup besar dalam menghadapi tantangan hidup yang sangat menyengsarakan di semua lini.

“Sedikitnya setiap hari sekitar 15 bayi  meninggal dunia akibat kurangnya penanganan medis saat proses persalinan hingga evakuasi ke tempat yang lebih layak, akibat tidak memadainya peralatan medis,” jelas Bang Onim.

Namun, lanjut Bang Onim, para orang tua dan masyarakat Palestina secara umum tetap kuat dan sabar menghadapi segala cobaan yang berat itu,  dengan keyakinan suatu saat kemenangan pasti dapat diraih.

Hal unik yang menjadi perhatian para Jemaah, karena saat Bang Onim menyampaikan orasinya, kedua anaknya, yaitu  Filin (5) dan Nusantara (3) yang berdarah Palestina-Indonesia, bermain sambil berlari ke sana kemari.

“Kasian mereka, di Jalur Gaza keduanya tidak bebas bermain seperti ini, karena kami tinggal di daerah konflik yang sewaktu-waktu terdengar suara bom meledak yang membuat  para anak kecil takut,”ujar Bang Onim.

Setelah kurang lebih 20 menit lebih pemaparan Bang Onim yang mendapat sambutan serta apresiasi hangat  dari Jemaah, YM tiba dan langsung memulai ceramahnya dengan pendahuluan singkat. Tak disangka, YM menanyakan nama Moatazem Hertany (27), adik ipar Bang Onim yang berkewarganegaraan Palestina. Sontak para Jemaah  riuh saat YM menyebut bahwa Moatazem masih “Jomblo” alias belum menikah.  Aksi  canda YM ini disambut dengan gelak tawa dari para Jemaah baik dari Jemaah ikhwan maupun akhwat.

Saat ditanya oleh YM tentang kondisi Jalur Gaza Palestina, Moatazem dengan bahasa Arab Palestina menjawab, “Di Jalur Gaza situasi sangat sulit, bahkan lebih sulit dari kondisi di Suriah.” Moatazem lanjut bercerita bahwa di Gaza pemadaman listrik rutin terjadi setiap hari. Kami hanya menikmati listrik selama empat jam dalam sehari.”

Bang Onim juga tidak lupa mengabarkan bahwa ketidakhadiran isterinya, Rajaa Hertani  pada acara kali ini, karena  harus istirahat full akibat kondisi kesehatan yang sedikit terganggu. Isterinya kini sedang hamil putera ketiga.

leave a reply
Posting terakhir

10 Tahun bantu rakyat Palestina di Gaza, Dubes Palestina apresiasi kinerja Bang Onim

Jakarta, SPNA - Setelah menjalani agenda yang cukup padat selama di Indonesia guna memberi pencerahan tentang urgensi dukungan umat muslim Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan Masjid Al- Aqsa, Abdillah Onim atau yang akrab disapa “Bang Onim,” Kamis, 15 Maret 2018 menjelang Zuhur, diterima oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Mr. Zuhair S.M. Al Sihun di Kantor Kedutaan Besar Palestina yang beralamat di kawasan Menteng Jakarta Pusat.

42315338_1151081441712393_8849937360750641152_n.jpg

Rumah Yatim gandeng Bang Onim luncurkan program OTA Palestina

Anak di Gaza telah kehilangan masa kanak-kanak, yang seharusnya bisa mereka nikmati dengan keriangan dan kehangatan. Pola kekerasan yang dialami anak-anak Palestina mengakibatkan dampak psikologis yang sangat serius dan butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkannya.