Netanyahu: Israel tidak akan putuskan hubungan dengan Otoritas Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada kabinet keamanan, Selasa (16/10/2017), bahwa Israel tidak mengakui adanya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, tidak ada yang akan dilakukan untuk menggagalkan kesepakatan tersebut, media Israel Haaretz melaporkan.

BY Rara Atto Edited Wed,18 Oct 2017,02:13 PM
Netanyahu: Israel tidak akan putuskan hubungan dengan Otoritas Palestina

Middle East Monitor - Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada kabinet keamanan, Selasa (16/10/2017), bahwa Israel tidak mengakui adanya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, tidak ada yang akan dilakukan untuk menggagalkan kesepakatan tersebut, media Israel Haaretz melaporkan.

Menanggapi seruan Menteri Pendidikan Israel Natfali Bennet untuk memutuskan hubungan dengan Otoritas Palestina (PA), kepada para anggota kabinet Netanyahu mengatakan bahwa dirinya tidak akan protes terhadap kesepakatan yang melayani Tel Aviv.

Namun, Netanyahu mengklarifikasi masalah tersebut dengan AS dan Mesir bahwa Israel tidak melihat bagaimana rekonsiliasi akan memfasilitasi dimulainya kembali proses perdamaian Arab-Israel seperti yang direncanakan.

Israel merespon rekonsiliasi Hamas-Fatah dengan sangat hati-hati. Kantor perdana menteri menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa mereka akan “memonitor perkembangan di lapangan dan bertindak yang sesuai.”

Pekan lalu, Israel menyampaikan syarat yang harus dipenuhi dalam persatuan Palestina, yaitu bahwa kedua belah pihak akan menyetujui semua kesepakatan internasional, mengakui negara Israel dan melucuti senjata Hamas.

Israel juga menuntut dilepaskannya jasad prajurit mereka, yaitu Oron Shaul dan Hadar Goldin, serta du warga sipil –Abera Mengistu dan Hisham Al-Sayyed- yang ditahan oleh Hamas.

Namun, sikap Netanyahu tersebut berbeda saat faksi Palestina berupaya melakukan rekonsiliasi pata April 2014 silam, ketika Israel memutus semua hubungan diplomatik dengan PA, yang menjadi salah satu penyebab gagalnya perundingan kala itu.

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir