Setelah Al-azhar, Gereja Ortodoks Mesir dan Pemerintah Palestina tolak bertemu wakil Presiden AS

Cairo, SPNA - Dalam rangka merespon deklarasi Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel serta relokasi kedubes AS maka pemerintah Palestina,  Al-azhar dan Gereja Orthodox Mesir.....

BY 4adminEdited Sun,10 Dec 2017,09:09 AM

Cairo, SPNA - Dalam rangka merespon deklarasi Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel serta relokasi kedubes AS maka pemerintah Palestina,  Al-azhar dan Gereja Orthodox Mesir menolak undangan pertemuan dengan  Mike Pence, Wakil Presiden Amerika 20 Desember mendatang.

Aksi protes yang diperkuat posisi lembaga keagamaan di Mesir, mendorong surat kabar Washington Post mengomentari keputusan Trump bahwa sekutu Amerika Serikat berbalik melawan pemerintah Amerika, merujuk kepada demonstrasi yang meletus di sejumlah negara Arab paska keputusan sepihak yang dibuat oleh Presiden AS terhadap kota suci Yerusalem.

Media Amerika hari ini sibuk mengutuk para pemimpin AS karena langkah mereka yang dinilai mengancam perdamaian di Timur Tengah serta menghambat solusi dua negara solusi yang diupayakan selama berpuluh-puluh tahun.

Kebijakan sembrono AS tersebut, kemungkinan akan memperburuk hubungan AS di Timur Tengah. Bahkan kunjungan wakil Presiden AS, Mike Pence, ke Mesir dan negara-negara Arab akhir bulan ini, tidak lagi disambut oleh pemimpin Arab khususnya pemimpin lembaga keagamaan.

Al-zhar menolak bertemu wakil presiden AS

Pence sebelumnya dijadwalkan akan berkunjung Mesir dan bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar,  Dr. Ahmad Tayeb namun setelah deklarasi Trump, Syaikh Ahmad Tayyib terpaksa membatalkan pertemuan tersebut sebagai tanggapan atas pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pernyataan Al-Azhar, yang disiarkan oleh media internasional, mengutip kalimat tajam Grand Syaikh yang mengatakan, ‘’Bagaimana saya bisa duduk dengan para pemalsu sejarah, yang seenaknya memberikan sesuatu yang tidak mereka miliki? Presiden AS harus segera membatakan  keputusan ilegalnya baik secara norma maupun hukum. ‘’

Gereja Ortodoks Mesir

Selain itu Gereja Koptik Mesir juga memprotes relokasi kedutaan AS ke Yerusalem seperti dilansir Reuters dan Associated Press dan beberapa surat kabar Amerika dan Inggris.

Gereja Ortodoks Mesir dalam pernyataannya mengatakan: ‘’Mengingat keputusan pemerintah Amerika Serikat mengenai Yerusalem yang menyakiti perasaan jutaan orang Arab, maka Gereja Koptik Ortodoks Mesir tidak dapat menyambut Wakil Presiden AS Mike Pence selama kunjungan yang direncanakan ke Pada bulan Desember.’’

Presiden Palestina

Sementara itu, penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Diplomatik, Majdi Khalidi mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan menerima kunjungan Pence pada paruh kedua bulan ini,’’  kata Khalidi dalam sebuah pernyataan kepada radio Voice of Palestine pada hari Sabtu pagi.

‘’Tidak akan a      da pertemuan antara Wakil Presiden AS dan Mahmoud Abbas, karena Donald Trump telah melewati garis merah. ‘’

Abbas juga menolak peringatan AS tentang konsekuensi membatalkan pertemuan tersebut, dengan menekankan bahwa rakyat Palestina dan pemimpinnya menolak ancaman apapun dari sumber manapun.

Palestina juga menyatakan akan melakukan gerakan diplomasi kuat, merujuk kepada pertemuan tingkat Kementerian Arab yang dijadwalkan hari ini dan KTT Islam Rabu mendatang untuk mengkoordinasikan sikap merespon keputusan Presiden AS Donald Trump dan relokasi kedubes AS di Al-Quds.  (T.RS/S:Alyoum7)

leave a reply
Posting terakhir