Tepi Barat, SPNA - Tentara Israel meningkatkan langkah untuk mengubah upayanya dalam merekrut orang-orang non-Yahudi, Quds Press melaporkan, Selasa (16/01/2018).
Menurut Quds Press, mengutip sebuah laporan dari surat kabar Israel 'Israel Hayom', program pendidikan tentara Yahudi akan meningkat dari sembilan menjadi 14, dan inisiatif tersebut akan mengurangi tingkat drop-out yang selama ini .
Surat kabar Israel mengatakan bahwa tentara Israel memulai program pendidikan ini pada tahun 2001, namun banyak tentara Israel tidak terlibat di dalamnya. Tingkat drop out out telah mencapai 50-60 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Quds Press mengatakan bahwa surat kabar tersebut melaporkan sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa wajib bagi tentara non-Yahudi untuk mengikuti kursus ini, namun mereka tidak perlu mendengarkan ceramah di dalamnya.
Pada waktu tertentu, ada sekitar 5.000 tentara non-Yahudi yang bertugas di tentara Israel. Antara 2014 dan 2016, dari 2.500 atau 2.600 tentara yang memulai kursus tersebut, rata-rata 850 digembleng melalui kursus konversi militer ini.
Menurut Times of Israel, "Nativ adalah satu-satunya sistem konversi yang diakui negara yang tidak dikendalikan oleh Kepala Rabbi yang didominasi Haredi". "Ratusan tentara, kebanyakan dari mereka adalah kerabat orang-orang non-Yahudi, imigran Yahudi dari bekas Uni Soviet, yang memasuki sistem konversi tentara setiap tahun. Ribuan orang telah berhasil menyelesaikan program tersebut dan beralih menjadi Yudaisme melalui pengadilan rabi IDF."
(T.RA/S: Middle East Monitor)