Jalur Gaza, SPNA - Profesor Hebrew University di Jerusalem, Vladimir Mesamed dalam wawancara dengan surat kabar Rusia, Eurasia Daily, Jum’at (16/02/2018) mengatakan bahwa Israel hampir menggunakan senjata nuklir terhadap Iran.

‘’Saat ini, Republik Islam Iran telah mendekati perbatasan Israel melalui Syria, bagi kami situasi ini sangat mengerikan.

‘’Ketika kita berbicara tentang program nuklir Iran, kami tidak yakin Iran akan menyerang Israel dengan senjata tersebut. Pada saat yang sama masyarakat Iran di didik selama bertahun-tahun bahwa Israel adalah musuh utama negara mereka.’’

‘’Di Iran, semua hal harus diputuskan oleh tokoh agama. Hingga saat ini Iran dikuasai oleh para mullah yang sudah lanjut usia dan tidak selalu mengerti realita di lapangan dan bisa jadi mereka mengambil beberapa tindakan ekstrem.’’

‘’Ancaman Iran terhadap di Israel menjadi salah satu faktor konfrontasi Sunni dan Syiah. Dalam rangka menolak program nuklir Iran, Arab Saudi menolak dengan tegas. Begitu juga posisi yang diambil pemerintahan Sunni pro-Barat. Mereka percaya Iran berusaha menjadi negara adikuasa di kawasan, ‘’ terangnya.

Ketika ditanya apa yang dapat dilakukan Israel untuk menghentikan ancaman Iran, Ia menjawab:

‘’Seperti yang kami teliti, dan yang disebutkan sumber barat, Israel memiliki senjata nuklir dengan jumlah mencapai 200 unit. ‘’

Ini berarti senjata nuklir mungkin digunakan Israel?

Benar, bahkan senjata nuklir tersebut hampir digunakan dua tahun lalu. Namun kami tidak menginginkan hal ini, karena dampaknya akan berpengaruh di seluruh dunia, terutama di  Timur Tengah.

Kami mencoba mencari jalan lain yang tidak diucapkan dengan lantang. Selain itu, Israel tidak sendiri, Presiden AS Donald Trump, terlepas dari semua kekurangannya, sangat mendukung Israel.

(T.RS/S:Russian Times)