Damaskus, SPNA - Pemerintah Suriah memperingatkan dampak serius atas serangan Israel di pangkalan militer Suriah serta dukungan negara Yahudi tersebut terhadap organisasi teroris.
Menteri Luar Negeri Suriah dalam suratnya kepada Sekjen PBB dan DK PBB, Senin (09/04/2018) mengatakan: “Sebagai bagian praktik terorisme Israel serta dukungannya terhadap kelompok teroris yang melanggar resolusi Dewan Keamanan nomor 350 (1974), Otoritas pendudukan Israel, Senin dini hari, melancarkan serangan udara terhadap Suriah dimana Pesawat tempur F-15 Israel menyerang pangkalan militer al-Taifur di provinsi Homs. Serangan tersebut telah menjatuhkan korban jiwa serta melukai sejumlah warga Suriah. ‘’
Menlu Suriah melanjutkan: “Serangan tersebut merupakan respon Israel setelah tentara Suriah yang berhasil mengusir kelompok teroris dari pinggiran kota Damaskus dan dan wilayah lainnya.”
“Tindakan Israel yang mengancam Suriah ini tidak akan terjadi jika bukan karena dukungan AS . ‘’
‘’Kami memperingatkan konsekuensi serius akibat serangan tersebut dan dukungan Israel terhadap kelompok teroris serta penjajahan terhadap wilayah-wilayah Arab, diantaranya dataran tinggi Golan yang diduduki. ‘’
Suriah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu menggunakan haknya mempertahankan tanah air, dengan berbagai cara sesuai Piagam PBB serta hukum internasional.
Pemerintah Suriah juga menuntut Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta mengecam agresi Israel secara terang-terangan dan mengambil tindakan tegas mencegah terulangnya kembali serangan tersebut.
Sebelumnya pesawat tempur Israel F-15 menyerang pangkalan militer Suriah, Al-Tayfur di kota Homs yang menewaskan sejumlah warga Suriah. Sementara itu media Iran melaporkan empat anggota Garda Revolusi tewas dalam serangan tersebut.
(T.RS/S:Maannews)
