Yordania kecam penodaan Masjid Al-Aqsa oleh Israel

Yordania kecam penangkapan Israel terhadap petugas Masjid Al-Aqsa serta kunjungan warga Yahudi yang terus berlangsung rutin. Militer Israel memberikan izin kepada anggota Parlemen Israel untuk berkunjung ke Al-Aqsa sekali setiap bulan.

BY 4adminEdited Wed,06 Feb 2019,11:40 AM

Amman, SPNA - Yordania meminta Israel untuk menghentikan penangkapan terhadap karyawan wakaf Masjid Al-Aqsa. Negara tersebut juga mengecam kunjungan warga Yahudi dan para menteri Israel ke Al-Aqsa.

Menteri Wakaf Palestina, Abdul Nasser Abu Al-Basal dalam sebuah pernyataannya menolak keras perlakuan semena-mena militer Israel terhadap warga Palestina. Ia menyebutkan bahwa tindakan Israel tersebut dapat memprovokasi kemarahan warga.

Abu Al-Basal meminta Israel menghentikan penodaan Masjid Al-Aqsa yang dapat menyakiti perasaan dan memancing kemarahan umat Islam dunia.

Ia juga mengutuk kunjungan warga Yahudi dan anggota Knesset (Parlemen Israel) ke Masjid Al-Aqsa. Israel dianggap sedang bermain api dan memberi undangan terbuka kepada seluruh umat Islam dunia untuk membela Al-Aqsa.

Abu Basal juga menghimbau negara internasional, OKI, Liga Arab, UNESCO dan Organisasi Internasional terkait untuk menekan Israel dan menghentikan eskalasi mereka terhadap warga Palestina.

Menteri Pertanian Israel, Uri Ariel, kemarin (Selasa, 05/02/2019), kembali mengunjungi masjid Al-Aqsa bersama dengan sekelompok warga Yahudi.

Ariel mempunyai kebiasaan untuk mendatangi Al-Aqsa setiap bulannya. Kunjungannya ke Al-Aqsa terakhir kali terjadi pada akhir Januari lalu. Hal ini diperngaruhi oleh keputusan Perdana Menteri Israel, pada Juli 2018, yang mengizinkan anggota Knesset untuk mendatangi Al-Aqsa sekali setiap tiga bulan.

Namun pada prakteknya, militer Israel kemudian malah mengizinkan politisi Israel untuk masuk ke Al-Aqsa setiap bulan sekali. Hal tersebut telah mengundang protes besar-besaran dari rakyat Palestina.

(T.HN/S:Samanews)

leave a reply
Posting terakhir

Terkait Penodaan Al-Aqsha, Al-Quds Internasional Surati Raja Yordania  

Al-Ahmar menyebut bahwa serangani ini mengancam peran dan tanggung jawab ekslusif Islam yang dipegang Yordania atas urusan pengelolaan, perawataan, dan pihak mempertahankan Masjid Al-Aqsha selama beberapa dekade terakhir. Ancaman ini harus dihadapi dengan sikap tegas Yordania secara resmi di garis depan sebagai negara yang memegang hak ekslusif atas Masjid Al-Aqsha dan pengelolaannya.