Yerusalem, SPNA - Empat tahun lalu ketika Jacky Chen memulai sebuah tantangan yaitu mengendarai sepeda melintasi dunia, setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai insinyur elektronik.

Pria Taiwan berusia 40 tahun itu kini telah melintasi Amerika, Eropa, dan sebagian Timur Tengah. Dalam perjalanannya, Chen tidur di tenda atau menemukan tempat untuk merebahkan kepalanya melalui aplikasi seperti Couchsurfing.

"Ini adalah petualangan," katanya tentang alasannya untuk memulai perjalanan, yang sejauh ini membawanya ke 64 negara dan melintasi sekitar 54.000 kilometer (33.750 mil).

Dia berharap untuk bisa mengunjungi 100 negara dan melakukan perjalanan sejauh 100.000 kilometer sebelum dia selesai dan memperkirakan itu akan memakan waktu sekitar tiga tahun lagi.

Berbicara di Bukit Zaitun Yerusalem, pemandangan panorama Kubah Batu dan Kota Tua di kejauhan, dengan Chen mengatakan dia lebih suka untuk tidak mengumpulkan banyak pengetahuan terhadap berbagai tempat sebelum dia kedatangannya, sehingga dia dapat memiliki kesan awal sendiri.

"Kota ini mengejutkan saya," katanya tentang Yerusalem, kota suci bagi umat Kristen, Muslim dan Yahudi dan menjadi pusat konflik Israel-Palestina, tetapi juga memiliki sisi modern dengan populasi hampir 900.000.

"Ini adalah kota besar tetapi sarat bersejarah."

Beberapa momen terberat yang ia alami sejauh ini adalah "bepergian melalui cuaca bersalju," katanya.

Tetapi dalam hal bahaya, Chen mengatakan bahwa bahwa dia tidak terlalu banyak mengalaminya, kecuali saat-saat yang menegangkan ketika mobil dan truk melintas terlalu dekat dengannya di jalan.

Chen memulai perjalanannya di negara bagian Alaska, AS, telah melihat Machu Picchu dan Paris, dan sekarang menuju ke Yordania sebelum menyeberang ke Mesir dan bersepeda ke sisi timur benua Afrika.

Dia kemudian akan pindah ke Asia untuk menyelesaikan pengembaraannya.

Chen bukanlah orang pertama yang melakukan perjalanan seperti itu.

Pada 2017, petualang Skotlandia Mark Beaumont mencetak rekor dunia dengan bersepeda keliling dunia dalam 79 hari.

Tapi Chen tidak mengejar rekor. Dia lebih memilih petualangan daripada pujian.

"Hal yang luar biasa adalah selalu pada orang-orang yang saya temui," katanya, dengan kata-kata "Saya Jacky. Saya datang dari Taiwan” yang tertulis di belakang bajunya.

(T.RA/S: Times of Israel)