Australia Uji Coba 'Rumah Sakit Virtual' untuk Pasien COVID-19

Pasien COVID-19 dengan gejala ringan akan melakukan pemeriksaan online dengan dokter di New South Wales.

BY Edited Wed,15 Apr 2020,02:46 PM

New South Wales, SPNA - Australia memulai uji coba "rumah sakit virtual" yang memungkinkan orang dengan gejala ringan virus corona berkonsultasi dengan dokter, meski dari rumah.

Rumah Sakit Swasta Armidale di New South Wales memberi petunjuk kepada pasien dengan gejala sedang COVID-19 untuk memonitor kondisi mereka, saluran TV lokal SevenNews melaporkan pada hari Rabu (15/04/2020).

Dokter, dibantu oleh program kecerdasan buatan, akan memeriksa pasien secara online. Mereka akan diminta untuk segera berada di rumah sakit jika kondisinya memburuk.

"Ini adalah perangkat sederhana yang dikenakan pada pergelangan tangan. Perangkat ini akan mentransmisikan tanda-tanda vital fungsi jantung dan paru-paru ke bangsal virtual di rumah sakit tempat pemantauan real-time yang ditinjau oleh dokter," kata Profesor Rod McClure dari University of New England.

Dia mengatakan, proyek ini telah dimulai dengan 200 pasien dan mereka akan melakukan pemeriksaan online secara teratur dengan dokter.

McClure, seorang ahli kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa ia telah mengerjakan gagasan itu selama bertahun-tahun dan uji cobanya dipercepat akibat pandemi COVID-19.

Pada hari Rabu, Australia memiliki 6.440 kasus virus korona yang dikonfirmasi, dengan 63 kematian dan 2.186 sembuh.

Pihak berwenang telah memberlakukan langkah-langkah tegas untuk membendung penyebaran virus, seperti; penutupan perbatasan bagi orang asing.

Penjara untuk Pelanggar Karantina

Seorang pria berusia 35 tahun menjadi orang Australia pertama yang dipenjara karena melanggar aturan karantina.

Jonathan David ditempatkan di sebuah tempat isolasi di sebuah hotel ketika ia sampai Perth dari Victoria pada 27 Maret, menurut sebuah laporan oleh Sydney Morning Herald.

Dia dihukum karena menyelinap keluar dari hotel pada tanggal 4 April dan 5 April untuk bertemu dengan pacarnya dan membeli makanan.

"Anda lebih dari bodoh, tindakan Anda egois dalam ekstrem, tindakan Anda ceroboh karena Anda tidak memedulikan potensi risiko yang Anda hadapi di masyarakat," kata laporan itu mengutip pernyataan Hakim Elaine Campione kepada David.

"Kamu memilih untuk melempar dadu dengan nyawa orang lain dan itu sangat sombong," tambah hakim.

David didenda 2.000 dolar Australia dan akan menghabiskan satu bulan di balik jeruji besi.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir