New York, SPNA - Dana Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), Senin (11/05/2020), memperingatkan bahwa sebanyak 320.000 wanita hamil di Yaman akan kehilangan akses ke layanan kesehatan akibat kurangnya dana.
Dalam pernyataannya, lembaga PBB itu mengatakan bahwa hampir 90 persen dari layanan kesehatan reproduksi UNFPA dapat ditutup pada bulan Juli akibat kurangnya dana, yang akan menghalangi sebanyak 320.000 wanita hamil mengakses perawatan kesehatan yang mereka butuhkan.
Menurut pernyataan itu, hanya 20 persen dari sistem kesehatan menyediakan layanan kesehatan ibu dan anak di Yaman, sementara perkiraan menunjukkan bahwa seorang wanita meninggal setiap dua jam akibat komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan atau persalinan.
Pada awal 2020, UNFPA meminta $ 100,5 juta untuk mendukung operasi kemanusiaan di Yaman. Badan PBB itu hanya berhasil memperoleh 41 persen dari jumlah tersebut, menyisakan kekurangan sebesar $ 58,8 juta.
Kemudian, pihaknya telah meminta tambahan $ 24 juta untuk mengatasi pandemi virus corona, melindungi pekerja kesehatan dan memberikan perawatan kesehatan bersalin di Yaman.
Perwakilan perwakilan UNFPA di Yaman, Nestor Owomunhangi, mengatakan, "Prioritas kami adalah memastikan bahwa akses ke perawatan kesehatan reproduksi untuk para ibu ini tidak terganggu dan agar mereka dilindungi dari kekerasan dan pelecehan selama masa-masa sulit ini."
“Namun, kita hanya dapat melakukannya jika dana tersedia,” tambahnya.
(T.RA/S: MEMO)