Riyadh, SPNA - Pemerintah Arab Saudi sedang mempertimbangkan sejumlah opsi yang mungkin diterapkan pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Dikutip dari Reuters, Saudi disebutkan akan tetap menyelenggarakan haji tahun ini, namun hanya untuk 20 persen dari total jemaah biasanya.
Total jemaah haji yang terbang ke Arab Saudi pada tahun-tahun tahunnya rata-rata mencapai 2,5 juta jemaah. Dari situ Arab Saudi mendapatkan keuntungan sebanyak 12 miliar dolar Amerika.
Meski demikian, sejak Maret lalu, Otoritas negara tersebut telah menghentikan semua aktivitas persiapan haji dan membatalkan umrah akibat covid-19.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa pelakasaan haji tahun ini hanya akan diizinkan bagi 20 persen jemaah biasanya. Nantinya Arab Saudi juga akan menerapkan protokoler kesehatan ketat jika haji tahun ini benar-benar diadakan.
Namun begitu, sebagian pejabat masih mengusulkan pembatalan haji untuk memastikan keselamatan warga saudi dan umat Islam yang datang beribadah.
Pastinya pembatalan haji akan mengurangi pendapatan Arab Saudi yang sedang terganggu akibat turunnya harga minyak dunia.
Situs Worldometers melaporkan bahwa jumlah korban covid-19 di seluruh dunia per Selasa (09/06), berjumlah 7.234.220 orang. 409.463 orang di antaranya meninggal dunia dan 3.563.263 lainnya berhasil sembuh.
Menteri Agama Arab Saudi, Abdullatif bin Abdulaziz Al‑Sheikh, Senin (08/06), juga baru saja mengumumkan penutupan 71 masjid seminggu dari pembukaan kembali. Beberapa jemaah ditemukan positif karena tidak mengindahkan instruksi kesehatan.
(T.HN/S: Arabic.Reuters)