Paris, SPNA - Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyebtukan bahwa rasisme dan deskriminasi merupakan dua hal yang bertentangan dengan amanat negara. Namun demikian ia tidak juga setuju dengan gerakan yang mencoba merusak sebuah sistem hanya karena kesalahan segelintir orang di dalam sistem tersebut.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah pertemuannya dengan para menteri, seperti dilansir dari Arabic.Rt, Rabu (10/06/2020), kemarin.
"Rasisme merupakan penyakit yang dapat merusak sebuah tatanan masyarakat." Ucapnya.
Ia juga mengajak untuk tidak "menganggap enteng permasalahan tersebut. Serta dibutuhkan usaha serius untuk memeranginya."
Amanat presiden tersebut disampaikan menanggapi sejumlah unjuk rasa yang berlangsung di negara tersebut memprotes aksi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian Perancis.
Perancis berusaha 'memadamkan' api unjuk rasa yang terinspirasi dari demonstrasi di Amerika pasca pembunuhan seorang warga berkulit hitam, George Floyd.
Pekan lalu, kepolisian negara tersebut juga sempat melarang warga yang ingin membuat lautan manusia di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan di lapangan dekat Menara Eiffel.
(T.HN/S: Arabic.Rt)