Kairo, SPNA - Universitas Al-Azhar Mesir memuji rencana Inggris untuk menghapuskan penggunaan istilah "terorisme Islami". Al-Azhar menjelaskan bahwa aksi terorisme di negara Islam hanya dilakukan oleh sebagian orang yang mengatasnamakan Islam.
Melalui akun Facebook resmi, Al-Azhar menyatakan, "Penggunaan istilah-istilah yang menggambarkan Islam sebagai terorisme membantu penyebaran Islamophobia di dalam masyarakat Barat. Dan jika rencana ini diterapkan, itu akan membantu melemahkan sikap saling benci antar sesama warga negara."
Surat kabar Inggris Daily Mail beberapa hari lalu melaporkan bahwa polisi Inggris sedang mempertimbangkan untuk membatalkan penggunaan istilah: "terorisme Islami" dan "Terorisme Jihad".
Hal itu berangkat dari pengaruh negatif yang ditimbulkan dari penggunaan istilah tersebut terhadap hubungan sesama warga negara yang sebagiannya beragama Islam.
Disebutkan bahwa Polisi setempat mengusulkan agar istilah-istilah tersebut diganti dengan "Terorisme yang dibangun atas dasar akidah atau kepercayaan" atau "Terorisme yang memanfaatkan simbol-simbol agama." Agar konotasi buruk dari kaliamt teroris itu tidak hanya disematkan kepada Islam.
Selain itu, dalam postingan Facebook tersebut, Al-Azhar juga mengecam semua pihak yang mencoba memanfaatkan golongan muda untuk aksi kekerasan.
(T.HN/S: Arabic.Rt.)