Dua Muslimah Perancis Ditikam Wanita Kulit Putih

Dua muslimah Perancis ditikam oleh wanita kulit putih, Rabu malam (21/10) di bawah menara Eiffel menyusul meningkatnya ketegangan pasca pemenggalan seorang guru Perancis Jumat lalu, Daily Mail melaporkan.

BY Edited Thu,22 Oct 2020,11:25 AM

Paris, SPNA – Dua muslimah Perancis ditikam oleh wanita kulit putih, Rabu malam (21/10) di bawah menara Eiffel menyusul meningkatnya ketegangan pasca pemenggalan seorang guru Perancis Jumat lalu, Daily Mail melaporkan.

Kepolisian Perancis menangkap dua wanita eropa kulit putih yang saat ini menghadapi tuntutan “rencana pembunuhan”.  Sementara Korban adalah muslimah Perancis berasal dari Aljazair bernama Kenza berusia 49 tahun serta sepupunya yang berusia lebih muda.

“Kami sedang berjalan  di sekitar menara Eiffel saat melihat seekor anjing berlari ke arah kami. Sepupu saya meminta agar  anjing tersebut diikat karena anak-anak yang ikut bersama kami ketakutan.”

“Mereka menolak. Bahkan salah satunya mengeluarkan pisau lalu menikam dan memukul saya. Mereka kemudian menyerang sepupu saya”, tutur Kenza kepada koran Libération Perancis.

Di saat yang sama lembaga Sunni Mesir Al-Azhar Al-Syarif mengecam aksi penikaman serta  rencana pembunuhan terhadap dua muslimah Perancis.

Al-Azhar menentang keras penyerangan brutal tersebut serta mengutuk setiap tindak kriminal pembunuhan apapun latar belakang agama pelaku dan korban.

Al-azhar juga meminta dunia internasional untuk mengutuk  tindakan teroris tanpa melihat latar belakang agama.

 “Standar ganda dalam bersikap terhadap aksi terorisme memalukan dan cacat moral. Hal ini akan meningkatkan ketegangan antar umat beragama serta meningkatkan dampak terorisme dan kontra terorisme antara pemeluk keyakinan berbeda,” tulis Al-Azhar di akun Facebook resminya.

Penyerangan terhadap dua muslimah tersebut terjadi seminggu setelah pembunuhan Samuel Paty oleh imigran Rusia karena memaparkan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar.

Presiden Perancis Emmanuel Macron berencana meresmikan rancangan undang-undang melawan radikalisme agama. Namun keluarga muslim di Perancis mengeluhkan peningkatkan Islamofobia menyusul penutupan beberapa Masjid serta pembubaran sejumlah organisasi Islam.

Di saat yang sama lembaga Sunni Mesir Al-Azhar Al-Syarif mengecam aksi penikaman serta  rencana pembunuhan terhadap dua muslimah Perancis.

Al-Azhar menentang keras penyerangan brutal tersebut serta mengutuk setiap tindak kriminal pembunuhan apapun latar belakang agama pelaku dan korban.

Al-azhar juga meminta dunia internasional untuk mengutuk  tindakan teroris tanpa melihat latar belakang agama.

 “Standar ganda dalam bersikap terhadap aksi terorisme memalukan dan cacat moral. Hal ini akan meningkatkan ketegangan antar umat beragama serta meningkatkan dampak terorisme dan kontra terorisme antara pemeluk keyakinan berbeda,” tulis Al-Azhar di akun Facebook resminya.

 (T.RS/S:Youm7)

leave a reply