Pasca serangan teroris di Selandia Baru, Facebook melarang pujian dan dukungan terhadap supremasi kulit putih

Keputusan ini akan mulai berlaku pekan depan pasca percakapan dengan para ahli terkait.

BY 4adminEdited Thu,28 Mar 2019,02:38 PM

Washington, SPNA - Facebook pada hari Rabu (27/03/2019) mengumumkan bahwa mereka akan melarang pujian dan dukungan terhadap supremasi kulit putih dari platformnya, menyusul serangan teror terhadap dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan sedikitnya 50 korban.

Larangan akan mulai berlaku minggu depan.

Pihak Facebook mengatakan bahwa pihaknya membuat keputusan setelah percakapan dengan para ahli dalam hubungan ras dengan anggota masyarakat sipil dan akademisi.

"Nasionalisme dan separatisme kulit putih tidak dapat dipisahkan secara bermakna dari supremasi kulit putih dan kelompok kebencian terorganisir," kata Facebook dalam menjelaskan alasan di balik tindakannya tersebut.

"Sementara orang masih dapat menunjukkan kebanggaan pada warisan etnis mereka, kami tidak akan mentolerir pujian atau dukungan untuk nasionalisme dan separatisme kulit putih."

Facebook juga akan mengarahkan orang-orang yang mencari istilah terkait supremasi kulit putih ke Life After Hate, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan nasionalis kulit putih yang berupaya membantu orang meninggalkan neo-Nazisme.

Disaat kelompok itu menerima dana dari pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama, Presiden Donald Trump justru menghentikan bantuan kepada mereka pada Juni 2017.

Facebook telah menjadi subyek kritik setelah serangan Christchurch, Selandia Baru di mana sang teroris menyiarkan serangan keji di situs media sosial itu.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Facebook mengatakan video itu disaksikan 4.000 orang sebelum akhirnya dihentikan, dan menambahkan bahwa video tersebut dilaporkan 29 menit setelah dimulai, dan 12 menit setelah siaran langsung berakhir.

Pernyataan itu mengatakan bahwa tidak satupun dari 200 orang yang menonton siaran langsung melaporkan video ke Facebook.

Setidaknya 50 Muslim terbunuh dan banyak yang terluka pada 15 Maret ketika seorang teroris, Brenton Tarrant (28), memasuki masjid Al-Noor dan Linwood dan menembak jamaah, termasuk empat anak-anak.

Tarrant telah didakwa dengan serangan teror nasionalis berkulit putih dan ditahan di penjara dengan keamanan maksimum di Auckland tanpa akses ke media cetak atau online.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Dua Muslimah Perancis Ditikam Wanita Kulit Putih

Dua muslimah Perancis ditikam oleh wanita kulit putih, Rabu malam (21/10) di bawah menara Eiffel menyusul meningkatnya ketegangan pasca pemenggalan seorang guru Perancis Jumat lalu, Daily Mail melaporkan.

Hamas kecam serangan teroris terhadap umat Islam di Selandia Baru

“Serangan teroris di 2 Masjid di Selandia Baru membuktikan bahwa terorisme tidak mengenal agama dan Negara, terorisme adalah buah dari doktrin ujaran kebencian seperti yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat hari ini, ‘’ ujar Hamas seperti dikutip Pusat Informasi Palestina, Palinfo.