Mengikuti Jejak Maher Al-Akhras, 3 Tahanan Palestina Melakukan Mogok Makan di Penjara Israel

Mereka adalah Mohammed Al-Zagheer, yang telah melakukan mogok makan selama 11 hari; Mahmoud Al-Saadi, yang telah melakukannya selama 12 hari; dan Basil Al-Rimawi, yang telah melakukannya selama 10 hari.

BY Edited Thu,29 Oct 2020,01:54 PM

Tepi Barat, SPNA - Tiga tahanan Palestina mengikuti jejak dengan Maher Al-Akhras, yang telah melakukan mogok makan selama 95 hari, sebagai protes terhadap tindakan ilegal Israel terhadap mereka, Kelompok Tahanan Palestina (PPS) melaporkan, Rabu (28/10/2020).

PPS mengatakan bahwa kondisi kesehatan Al-Akhras kondisi kesehatan sangat merosot, dan bahwa pendudukan Israel tidak menanggapi permintaannya untuk mengakhiri penahanan administratifnya.

Pengacara Maher, Ahlam Haddad, mengatakan bahwa ia mengajukan banding pada hari Selasa ke Mahkamah Agung Israel di Yerusalem, menuntut pembebasan segera kliennya dan agar ia dibawa ke rumah sakit di Tepi Barat yang diduduki.

Al-Akhras menolak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan apa pun pada hari ke-95 berturut-turut mogok makan yang dilakukannya. Pada saat yang sama, tidak ada laporan medis yang tersedia mengenai kondisi organ vitalnya, kata PPS.

Berbicara kepada Anadolu Agency, istri Maher, Taghreed Al-Akhras, mengatakan kondisinya masih parah. Ia mengalami kram dada yang parah, kehilangan keseimbangan serta kemampuan untuk berbicara bersamaan dan tekanan di telinganya.

“Beberapa hari lalu, sekelompok pemukim ekstremis di lorong rumah sakit menyerang kami dengan komentar rasis — saya, ibu Maher dan putra saya. Mereka mengancam kami dengan agresif, ”tambahnya.

PPS menjelaskan, tiga tahanan lainnya sejak itu melancarkan aksi mogok makan. Mereka adalah; Mohammed Al-Zagheer, yang telah melakukan selama 11 hari; Mahmoud Al-Saadi, yang telah melakukannya selama 12 hari; dan Basil Al-Rimawi, yang telah melakukannya selama 10 hari, dan menunjukkan bahwa tiga pemogok makan ditahan di Penjara Al-Naqab.

Al-Akhras (49 tahun), ayah enam anak asal kota Jenin, telah dipenjara sejak 27 Juli. Al-Zagheer (33 tahum), ayah tiga anak asal  Hebron, telah di penjara sejak 19 April. Al-Saadi (40 tahun), ayah delapan anak asal Jenin, telah di penjara sejak 20 Mei. Al-Rimawi (24 tahun) asal Ramallah, telah ditahan sejak bulan Februari.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply