Serangan Bersenjata di Vienna Tewaskan Tiga Warga, Macron Ikutan Berang

Sebuah aksi penembakan terjadi di dekat rumah ibadah Yahudi di Vienna. Tiga warga tewas dan belasan luka-luka.

BY Edited Tue,03 Nov 2020,01:05 PM

Vieena, SPNA -  Sebuah aksi penembakan terjadi di beberapa tempat di Ibu Kota Austria, Vienna, Senin (02/11/2020) malam. Dikutip dari RT.Arabic korban yang tewas berjumlah tiga orang.

Insiden tersebut terjadi di dekat rumah ibadah umat Yahudi Vienna. Tapi kepolisian setempat belum mengkonfirmasikan apakah serangan itu ditujukan untuk rumah ibadah itu atau bukan.

Kejadian itu berlangsung beberapa saat sebelum jam malam yang diwajibkan pemerintah Vieena untuk membatasi penyebaran virus corona.

Salah satu korban menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian. Sementara seorang wanita meninggal di Rumah sakit. Dikabarkan terdapat belasan warga lainnya mengalami luka-luka. Salah satu korban berasal dari kepolisian.

Kronologi Kejadian

Kepolisian melaporkan bahwa penembakan pertama kali terjadi di dekat Rumah Ibadah terbesar milik Yahudi di Kota Vienna. Di tempat tersebut seorang pria melepaskan tembakannya ke arah warga yang sedang menikmati malam di rumah makan dan cafe.

Tidak lama kemudian polisi langsung mendatangi tempat kejadian.  Seorang polisi ikut terluka sebelum berhasil membunuh pelaku yang membawa senjata otomatis, pistol dan pisau.

Kepala Komunitas Yahudi mengatakan bahwa geraja sedang dalam kondisi tertutup saat kejadian berlangsung.

Belum diketahui kepastian jumlah pelaku yang terlibat. Namun Kementerian Dalam Negeri dalam laporannya mengatakan telah berhasil menangkap salah satu di antara mereka.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat warga berlarian menyelamatkan diri saat mendengar suara tembakan.

Pasca kejadian kepolisian menginstruksikan warga untuk menjauhi tempat keramaian dan tidak menggunakan transportasi umum sementara waktu. Warga yang sempat mengabadikan kejadian juga diharapkan tidak menyebarkannya di media, tapi diserahkan kepada pihak keamanan.

Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, menginstruksikan anak-anak untuk tidak mendatangi sekolah mereka pada hari ini (Selasa, 03/11).

Sedangkan Pemerintah Ceko memerintahkan keamanan di perbatasan Austria agar diperketat. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan para pelaku akan melarikan diri ke negara itu.

Sikap  Pemerintah Pasca Kejadian

Kanselir Austria, Sebastian Kurz, dalam sebuah tweet menuliskan, "Kita sedang melewati masa sulit." Kepolisian disebutkan akan dikerahkan untuk menjaga gedung-gedung penting di Ibu Kota.

"Kepolisian kita akan bertindak tegas terhadap para pelaku serangan teroris ini... Kita tidak akan membiarkan diri kita takut pada terorisme." Sambungnya.

Kecaman turut datang dari para pemimpin Eropa. Salah satunya Presiden Perancis, Emmanuel Macron. Ia mengatakan Eropa 'tidak boleh menyerah' di depan para teroris.

"Kami warga Perancis turut bersedih atas kejadian yang menimpa warga Austria. Ini adalah Eropanya kita. Musuh-musuh kita harus tahu dengan siapa mereka berhadapan." Tambahnya.

Ungkapan belasungkawa juga datang dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. "Kami berdiri satu baris bersama kalian untuk melawan teroris." ucapnya. Sedangkan Charles Michel, Presiden Dewan Eropa, mengatakan bahwa penembakan warga sipil adalah aksi pengecut. Hal yang sama juga disuarakan Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda.

(T.HN/S: BBC.Arabic)

leave a reply
Posting terakhir