Riyadh, SPNA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan peran penting KTT G20, yang menyatukan dua puluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia di bawah meja konferensi.
"Saya berterima kasih kepada Kerajaan Saudi terutama saudara saya Khadimul Haramain Raja Salman bin Abdulaziz, atas keberhasilan masa kepemimpinan bergilirnya atas KTT G20 tahun ini, meskipun keadaan epidemiologis yang sulit," ucap Erdogan pada sebuah video penyambutan Konferensi Tingkat Tinggi G20 tersebut.
Menurutnya keputusan yang akan diambil pada KTT Riyadh 2020 ini akan menentukan, tidak hanya dalam membatasi efek negatif dari epidemi, tetapi juga dalam memenuhi aspirasi G20.
"Wabah ini mengingatkan kita, sekali lagi, bahwa kita semua adalah anggota keluarga besar manusia tanpa membedakan agama, bahasa, wilayah dan warna."
Ia menegaskan bahwa Truki telah memenuhi kebutuhan warganya dan mendukung semua negara sahabat dengan menanggapi secara positif permintaan dukungan dari 156 negara dan 9 organisasi internasional dalam rangka memerangi Corona.
Perlu dicatat bahwa panggilan telepon terjadi antara Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (20/11/2020), di mana mereka setuju untuk tetap membuka saluran dialog untuk mempererat hubungan dan menghilangkan masalah yang luar biasa saat ini.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki, disebutkan bahwa Presiden Erdogan dan Raja Salman dalam pertalian telefon tersebut membahas hubungan bilateral kedua negara dan KTT G20.
Arab Saudi pada tahun 2020 ini ditunjuk sebagai pemimpin sekaligus tuan rumah KTT G20, yang diadakan pada 21-22 November.
Grup 20 terdiri dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia, di samping Uni Eropa yang melengkapi G20, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia.
Data grup tersebut menunjukkan bahwa negara-negara blok tersebut menguasai 80% dari produk bruto global. Aktivitas mereka mendominasi sekitar 75% dari perdagangan dunia, dan populasi mereka mewakili dua pertiga dari populasi dunia global.
(T.NA/S: RT Arabic)
