Jalur Gaza, SPNA - Analis Politik Talal Okal pada Rabu (09/12/2020), mengatakan, bahwa delegasi Mesir memainkan peran mendasar dalam isu gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel.
Okal menjelaskan dalam wawancara televisi di saluran Al-Ghad, bahwa Mesir dapat memainkan peran utama dalam dua isu ini, karena menurutnya Gaza tidak punya jalan keluar lain selain membangun hubungan yang positif dengan Kairo, mengingat hal ini juga merupakan bagian dari agenda keamanan nasional Mesir.
Ia menunjukkan bahwa alasan inilah yang membuat Kairo selalu mengangkat masalah gencatan senjata dan pencabutan blokade setiap saat, dan mendiskusikannya dengan semua pihak.
Okal menyatakan bahwa pengumuman Otoritas Palestina tentang kembalinya koordinasi keamanan dengan pemerintah pendudukan meledakkan situasi mengenai rekonsiliasi nasional, menekankan bahwa keputusan tersebut perlu dikaji ulang.
Okal mengatakan, "Ada dua peran yang dapat diambil Mesir, pertama-tama dengan menekan Israel untuk mematuhi apa yang telah disepakati dalam pemahaman sebelumnya, yang kedua meringankan krisis sosial dan kemanusiaan rakyat Gaza."
Mengenai permasalahan tahanan, analis politik tersebut mengungkapkan bahwa Israel baru-baru ini menetapkan bahwa permasalahan tersebut harus menjadi bagian dari isu gencatan senjata. Namun saat ini pemerintah pendudukan sendiri mengalami krisis internal dengan pembubaran Knesset, di samping adanya perpecahan di dalam Likud, tidak ada pula yang bisa menjamin keberhasilan perjanjian-perjanjian tersebut.
Menurutnya, permasalahan tahanan telah dibekukan secara lokal, dan ketika diangkat, Mesir adalah pihak yang paling mampu memainkan peran utama di dalamnya daripada pihak lain mana pun.
Analis politik tersebut menilai bahwa kunjungan delegasi Mesir ke Gaza kemarin merupakan ekor dari kunjungan Presiden Mahmoud Abbas ke Yordania dan Mesir, juga dialog yang membahas cara Palestina dan Arab untuk berhadapan dengan pemerintahan AS Joe Biden sehubungan dengan janji yang ia buat terkait topik revitalisasi proses perdamaian.
Sementara itu, juru bicara Hamas Hazem Qassem menganggap kunjungan delegasi keamanan Mesir ke Jalur Gaza merupakan bentuk dari komunikasi berkelanjutan antara Hamas dan Kairo untuk membahas berbagai permasalahan.
Dalam sebuah pernyataan di televisi, Qassem menyebutkan bahwa salah satu agenda terpenting adalah mencapai rekonsiliasi dengan Fatah. Ia menyatakan bahwa Hamas sangat menganggap penting pencapaian rekonsiliasi ini dan menyambut baik upaya Mesir dalam hal ini. Ia juga menegaskan akan memastikan rekonsiliasi ini berhasil.
(T.NA/S: Paltoday)