Kairo, SPNA - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dalam wawancaranya dengan surat kabar Prancis Le Figaro, mengatakan bahwa perairan Sungai Nil sangat penting bagi Mesir, dan perselisihan dengan Etiopia mengenai Bendungan Renaisans telah berlangsung lama.
Dikutip RT.Arabic, Rabu (09/12/2020), Al-Sisi menjelaskan bahwa pembangunan bendungan Renains oleh Ethiopia merupakan suatu hal yang sah dan legal, namun mengeksploitasi seluruh pengairan melalui bendungan tersebut untuk dialirkan ke negara mereka saja; melanggar prinsip dan aturan hukum internasional, dan mengancam pasokan air untuk 100 juta orang Mesir.
"Kami tetap berkomitmen pada solusi hukum yang adil dan untuk mencapai kesepakatan yang mengikat semua pihak,” tegas Presiden Mesir tersebut.
Ia menyebutkan bahwa ia tidak mempermasalahkan kalau Ethiopia ingin menguasai bendungan tersebut, namun dengan syarat, ia harus melindungi kepentingan ketiga negara Mesir, Ethiopia dan Sudan, dengan mempertahankan hak masing-masing negara tersebut atas air.
“Setelah sepuluh tahun negosiasi, tibalah waktunya untuk menyelesaikan dan menandatangani perjanjian ini."
(T.NA/S: RT Arabic)