Tel Aviv, SPNA - Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein, Kamis (14/01/2021), mengumumkan bahwa pihaknya akan menyerahkan vaksin anti corona kepada otoritas penjara pekan depan untuk kemudian disuntikkan kepada tahanan Palestina.
Pengumuman itu berlangsung setelah sempat terjadi perdebatan di media antara Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Amir Ohana, dan Jaksa Agung, Avichai Mandelblit. Ohana meminta vaksinasi tahanan Palestina dilakukan setelah hampir seluruh warga Israel telah mendapatkan jatah vaksin.
Sementara itu, lima organisasi kemanusian pekan lalu telah melayangkan petisi kepada Mahkamah Agung memprotes opini Ohana. Mereka meminta pemerintah untuk menjalankan vaksinasi sesuai rencana awal Kemenkes.
Otoritas Kesehatan Israel sejak awal telah merencanakan bahwa akan memberi prioritas vaksin kepada tahanan, khususnya mereka yang telah berumur di atas 60 tahun.
Di pihak lain, Komite Perlindungan Tahanan Palestina, mengumumkan bahwa jumlah tahanan Palestina di penjara Israel yang terjangkit corona telah meningkat menjadi 31 orang. Angka tersebut diprediksikan akan terus bertambah.
Vaksinasi massal di Israel telah dimulai sejak tanggal 21 Desember lalu. Netanyahu menjadi orang pertama yang menerima vaksin anti virus corona di Israel. Acara penyuntikan anti bodi tersebut dilakukan live untuk meyakinkan warga.
(T.HN/S: Ramallah)