Yerusalem, SPNA - Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengutuk keras, pada Minggu (24/1/2021), kejahatan pembunuhan keji yang menargetkan pemimpin Gerakan Islam di kota Jaffa, Muhammad Abu Najm yang terbunuh, di siang hari.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini dan kejahatan-kejahatan yang terjadi sebelumnya sejak Israel menjajah dan menduduki wilayah Palestina sejak tahun 1948.
“Kami menghadapi kenyataan yang menyakitkan, kami menyerukan kepada rakyat Palestina kami di Wilayah Pendudukan 48 untuk menghadapi konspirasi musuh, pemicu hasutan, dan pelaku kejahatan dalam masyarakat Palestina kami yang teguh,” sebut Hamas.
Hamas memperingatkan tentang rencana jahat yang dilakukan penjajah Israel untuk melikuidasi tanah para pemimpin dan tokoh Palestina, terutama mereka yang bekerja untuk Yerusalem dan Al-Aqsha. Hamas menyerukan untuk melakukan perlawanan upaya penahanan, pencurian tanah, dan pelanggaran tempat-tempat suci Palestina.
Pada Minggu (24/1/2021), staf medis di Rumah Sakit Wolfson mengumumkan kematian Syekh Muhammad Mahmoud Abu Najm akibat luka parah yang dideritanya, setelah ditembak pendudukan Israel di “Jalan Hasaba Machboula” di Jaffa.
Imam masjid Hassan Beik, Ahmed Abu Ajwa, membenarkan kematian Muhammad Abu Najm, salah satu pemimpin gerakan Islam di kota Jaffa dan pedalaman Palestina, akibat dari cedera dalam kejahatan penembakan.
Abu Ajwa mengatakan bahwa mendiang Muhammad Abu Najm adalah pemilik sebuah kantor audit. Ia bergabung dengan pekerjaan dan proyek advokasi Islam pada usia dini dalam hidupnya, Ia bertanggung jawab atas gerakan Islam yang dilarang Israel di kota Jaffa.
(T.NA/S: Palinfo)
