Pengadilan California Hapus Gugatan yang Diajukan Mantan Tentara Israel Terhadap Aktivis Kemanusiaan Palestina

Pada September 2020, seorang mantan tentara Israel, Rebecca Rumshiskaya, mengajukan gugatan terhadap aktivis Palestina AS, Suhair Nafal. Gugatan ini terkait sebuah postingan viral di Facebook pada tahun 2018 yang mengangkat isu pembunuhan perawat Palestina Razan al-Najjar oleh tentara Israel dalam aksi protes di perbatasan Jalur Gaza.

BY Edited Sat,06 Mar 2021,01:31 PM

California, SPNA – Pengadilan California menghapus gugatan yang diajukan oleh seorang mantan tentara Israel terhadap aktivis Palestina AS bernama Suhair Nafal.  

 

Nafal diklaim melakukan pencemaran nama baik melalui postingan Facebook-nya yang  menolak kejahatan perang Israel.

 

Dilansir Arabamericannews, Jum’at (03/03/2021), Seorang mantan tentara Israel bernama Rebecca Rumshiskaya, menggugat Nafal pada bulan September 2020 lalu atas sebuah postingan viral di Facebook pada tahun 2018 terkait kasus pembunuhan perawat Palestina Razan al-Najjar oleh tentara Israel dalam aksi protes di perbatasan di Jalur Gaza.

 

Meskipun tidak terlibat dalam penembakan, namun Rumshiskaya menyewa firma hukum Israel untuk mewakilinya. Dia meminta pengadilan California agar menerapkan undang-undang Israel yang menghukum para pengkritik Israel dengan hukuman satu tahun penjara, permintaan tersebut ditolak pengadilan.

 

Nafal yang merupakan seorang Kristen Palestina, menghubungi Komisi Anti Deskriminasi Arab-Amerika (ADC) untuk mendapatkan bantuan dalam kasus tersebut. Pengacara Haytham Faraj, anggota dewan ADC, setuju untuk mewakilinya.

 

ADC mengatakan tujuan utama firma hukum yang mewakili Rumshiskaya adalah untuk  membungkam dan mengancam aktivis Boikot Israel, BDS.  

 

“Amerika bukanlah Israel. Mantan tentara Israel yang menuntut Nafal berusaha agar pengadilan menerapkan aturan Israel yang menghukum para pengkritik terhadap Israel. Namun Hakim menolak gugatan tersebut,” terang Haytham Faraj.

 

“Ini bukan hanya kemenangan bagi saya, namun juga bagi seluruh aktivis pro-Palestina, baik di media sosial maupun di lapangank” ungkap Suhair Nafal.

 

Sebagai seorang aktivis Palestina-Amerika di media sosial, Nafal tidak terkejut menjadi sasaran entitas Zionis yang berupaya membungkam para aktivis.

 

Sahar merasa penting untuk mengungkap kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan terhadap rakyat Palestina yang tinggal di wilayah yang diduduki baik di Al-Quds, Tepi Barat, atau Jalur Gaza

 

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir