Kritik Surat Kabar “Haaretz” Ini Membuat Geram Menteri Israel.

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Sat,30 Jul 2016,06:55 AM

Kritik Surat Kabar “Haaretz” Ini Membuat Geram Menteri Israel.

Al Quds – Suarapalestina - Surat kabar berhaluan kiri di Israel “Haaretz” menurunkan laporan dengan judul “Apakah Israel Negara (Pendukung)  Kejahatan.” Laporan ini mengkritik respon masyarakat Israel yang mendapat dukungan media, kejaksaan dan para politisi Israel  terhadap proses hukum tentara Israel Aliyor Azaria yang telah membunuh warga Palestina bernama Abdul Rahman di kota El-Khalil.

Dalam lapaoran tersebut, Haaretz mempertanyakan antusias warga Israel yang terkesan mendukung aksi kriminalitas yang dilakukan oleh prajurit tersebut. Ditambah lagi sokongan dari para pejabat dan politisi Israel terhadap aksi kejahatan seperti itu.

Haaretz mengkritik sikap para pejabat Israel yang tak seorang pun menunjukkan rasa simpati terhadap korban penganiayaan itu.

Menanggapi laporan yang beredar luas itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan sangat geram dan melampiaskan kemarahannya melalui situs jejaring sosial, twitter.

Dalam kicauannya, ia mempertanyakan identitas surat kabar Haaretz yang sesungguhnya. “Apakah Haaretz Surat Kabar Yahudi?,” tulis Erdan.

Pertanyaan  singkat sang menteri mendapat respon luas dari publik Israel yang belum mengetahui persis alasan sang menteri menyerang surat kabar terkenal itu.

Karena mendapat tekanan publik, akhirnya Erdan menjawab melalui kicauan selanjutnya yang menjelaskan bahwa dirinya marah akan laporan yang diturunkan oleh surat kabar Haaretz baru-baru ini.

leave a reply
Posting terakhir

Surat Kabar Ibrani Ungkap Ketakutan Israel Akan Pergantian Kekuasaan di UEA

Mengutip dari seorang pejabat militer Israel yang mengatakan, "Saat ini kami mendapatkan keuntungan dari angin perdamaian, tetapi kami tinggal di wilayah yang tidak stabil di mana angin dapat berubah arah dengan cepat. Oleh karena itu, kami selalu ingin selangkah lebih maju dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah ini."