Serangan Terhadap Jamaah Masjid Al-Aqsa, Ziyad An-Nakhalah: Kejadian di Al-Quds Tidak Dapat Ditolerir

Serangan pendudukan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dan warga Sheikh Jarrah membuat Ziyad An-Nakhalah bersikap tegas bahwa musuh harus bersiap menunggu respon kita setiap saat.

BY Edited Sat,08 May 2021,11:30 AM

Yerussalem, SPNA – Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina, , Ziyad An-Nakhalah, mengatakan pada Jumat (07/05) bahwa apa yang terjadi di Al-Quds tidak dapat ditolerir.

Serangan pendudukan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dan warga Sheikh Jarrah membuat Ziyad An-Nakhalah bersikap tegas bahwa musuh harus bersiap menunggu respon kita setiap saat.

Patut dicatat, pasukan pendudukan Israel menyerang jemaah di Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat dan menembakkan bom suara serta memukuli mereka yang mengakibatkan puluhan korban luka-luka di antara warga. Jumlah korban luka akibat serangan tentara Israel mencapai 53 orang dengan peluru karet, ditambah puluhan kasus sesak napas.

Bulan Sabit Merah Palestina (non-pemerintah) menyatakan secara singkat bahwa jumlah korban luka dengan peluru karet akibat serangan pasukan pendudukan terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa naik menjadi 53 korban. Dia menambahkan pernyataan adanya 23 korban cedera dan dipindahkan ke rumah sakit. Sementara yang lain dirawat di lapangan. Tercatat sebagian besar cedera terfokus pada mata, wajah dan kepala.

Saksi mata mengatakan, "Pasukan pendudukan Israel menyerang jamaah yang tak bersenjata, tak lama setelah berbuka puasa di dalam Al-Aqsa setelah menyerbu melalui beberapa pintu menuju masjid.

Mereka menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang ribuan jamaah dalam Masjid Al-Aqsa dengan menembakkan peluru karet, melemparkan gas air mata dan bom suara dan mereka juga dipukuli."

Ini terjadi setelah beberapa pria muda meneriakkan slogan-slogan menentang pendudukan Israel, menurut saksi mata.

Para saksi juga melaporkan bahwa "pasukan pendudukan mendorong bala bantuan besar ke arah halaman Masjid Al-Aqsa untuk menekan jamaah," mencatat bahwa mereka "menangkap setidaknya 4 orang Palestina."

Menurut saksi mata, daerah lain di pusat Yerusalem menyaksikan bentrokan antara pasukan Israel dan pemuda Palestina, terutama di Bab al-Amoud, Sheikh Jarrah dan Bab Hutta.

Menurut saksi, dua pemuda terluka terkena peluru karet di lingkungan Sheikh Jarrah dan mereka langsung dirawat di lapangan."

Sejak awal bulan Ramadhan, pemuda Palestina telah protes mengenai dilarangnya melintas di landasan Gerbang Damaskus yang memicu konfrontasi dengan polisi Israel.

Adapun lingkungan Sheikh Jarrah, telah disaksikan selama lebih dari 10 hari, konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di lingkungan tersebut.

Warga Palestina di lingkungan itu protes terhadap keputusan yang dikeluarkan oleh pengadilan Israel untuk mengevakuasi keluarga Palestina dari rumah yang dibangun pada tahun 1956. Asosiasi pemukim Israel mengklaim bahwa rumah tersebut dibangun di atas tanah yang dimiliki oleh orang Yahudi sebelum tahun 1948.

Pada hari Kamis, Mahkamah Agung Israel dijadwalkan untuk mengeluarkan keputusan akhir mengenai evakuasi 4 keluarga Palestina dari lingkungan yang mendukung pemukim yang mengklaim kepemilikan tanah, tetapi sidang baru diumumkan, Senin depan.

Sampai saat ini, 12 keluarga Palestina di lingkungan itu telah menerima keputusan penggusuran yang dikeluarkan oleh Pengadilan Pusat.

(T.NA/S: Paltoday News)

leave a reply
Posting terakhir