Grand Syaikh Al-Azhar: Penyerangan Terhadap Al-Quds dan Warga Syaikh Jarrah Dilakukan Oleh Teroris Zionis

“Mereka yang menyerang Al-Aqsa al-Mubarak dan umat Islam yang melaksanakan ibadah, serta menyerang warga yang melakukan aksi damai disusul penggusuran warga Syaikh Jarrah, adalah teroris zionis pelaku tindakan brutal di tengah sikap bungkam dunia internasional yang memalukan.”

BY Edited Sun,09 May 2021,02:05 PM

Kairo, SPNA – Grand Syaikh Al-Azhar Dr. Ahmad Tayyib, Sabtu (08/11) mengutuk penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh pasukan pendudukan Israel (IDF). 

“Mereka yang menyerang Al-Aqsa al-Mubarak dan umat Islam yang melaksanakan ibadah, serta menyerang warga yang melakukan aksi damai disusul penggusuran warga Syaikh Jarrah, adalah teroris zionis, pelaku tindakan brutal di tengah sikap bungkam dunia internasional yang memalukan.”

Syaikh Ahmad Tayyib menegaskan bahwa Al-Azhar beserta seluruh ulama dan siswanya senantiasa mendukung rakyat Palestina yang terzalimi melawan tirani zionis.

“Kami berdoa semoga Allah melindungi rakyat Palestina. Mereka (rakyat Palestina) adalah pihak yang benar,‘’ tegas Grand Syaikh di laman resmi Facebook.

Dilansir Sputnik, pasukan pendudukan Israel (IDF) mendobrak masuk ke Masjid Al-Aqsa lalu menyerang warga Palestina yang sedang beribadah dengan gas air mata.

Saksi menjelaskan kepada Sputnik bahwa pasukan Israel mendobrak masuk ke Masjid Al-Qibli lalu memaksa warga untuk meniggalkan Masjid sebelum akhirnya menutup pintu Masjid.

Aksi bentrok juga meletus di gerbang Al-Aqsa melibatkan remaja Palestina dan pasukan Israel. Beberapa warga ditangkap.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan setidaknya 178 warga luka-luka dalam penyerangan di Al-Aqsa dan Syaikh Jarrah.

Israel juga membubarkan aktivitas buka bersama di Masjid Al-Aqsa dan berujung kepada bentrok. Buka bersama di Al-Aqsa digelar sebagai bentuk solidaritas untuk warga Syakh Jarrah yang terancam digusur.

Mahkamah Israel menetapkan keputusan penggusuran sejumlah warga Palestina di Syaikh Jarrah yang tinggal disana sejak tahun 1956. Keputusan tersebut dibangun atas klaim organisasi permukiman Israel bahwa Syaikh Jarrah adalah milik Yahudi sebelum tahun 1948.

(T.RS/S:Sputnik)

leave a reply
Posting terakhir