Teheran, SPNA - Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, pada Sabtu (12/06/2021), mengatakan bahwa pejabat kontra spionase Israel di Kementerian Intelijen Iran adalah mata-mata untuk pemerintah Israel.
Ahmadinejad menambahkan dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari RT Arabic, bahwa hal tersebut membuat Israel berhasil melakukan operasi spionase besar di Iran, termasuk penyitaan sejumlah dokumen rahasia nuklir dan antariksa dari pusat-pusat vital di Iran.
Ahmadinejad merujuk pada rincian operasi intensif Israel di Iran, yang menunjuk pada kehadiran “geng keamanan” tingkat tinggi di negaranya.
“Geng keamanan yang ini harus menjelaskan perannya dalam pembunuhan ilmuwan nuklir dan pemboman di Natanz. Mereka mencuri dokumen yang sangat penting di Turquozabad dan di pusat antariksa. Ini bukan hal yang lucu. Ini adalah dokumen keamanan negara. Mereka datang dan mencurinya,” kata Ahmadinejad.
Ahmadinejad berbicara tentang pencurian dokumen penting dari Organisasi Antariksa Iran yang dicuri di kantor Organisasi Antariksa Iran.
“Dokumen Organisasi Antariksa berada di kantor kepala organisasi. Mereka membuka atap, masuk, dan membuka brankas, lalu mengambil dokumen. Kemudian, geng keamanan ini menyembunyikan pencurian ini, dan memberikan informasi palsu kepada menteri yang berwenang dengan mengatakan bahwa pencurian dokumen ruang angkasa adalah pencurian biasa dan menyebut bahwa pencuri masuk melalui jendela tetangga di lantai lima dan ditangkap oleh polisi,” ujar Ahmadinejad.
Komentar Ahmadinejad muncul dua hari setelah mantan kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, Yossi Cohen, berbicara tentang pengaruh intelijen Israel pada program nuklir Iran.
Cohen juga mengatakan bahwa Mossad telah memantau ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh selama bertahun-tahun, dan dekat dengannya secara fisik sebelum pembunuhan tersebut terjadi pada Desember tahun lalu.
Mengenai operasi Mossad pada 31 Januari 2018 dan pencurian sejumlah besar dokumen nuklir Iran dari sebuah gudang di pinggiran Teheran, Cohen mengatakan bahwa operasi itu melibatkan 20 agen Mossad. Di lokasi operasi tidak satupun dari agen tersebut adalah warga Israel. Cohen menyebut bahwa semua agen tersebut masih hidup dan sebagian telah meninggalkan Iran.
(T.FJ/S: RT Arabic)