Meshaal Ajak Arab Saudi Buka Hubungan dengan Hamas

Ia menekankan bahwa Israel adalah negara buruk yang tidak akan memberikan apa pun kepada negara Arab, selain agresi dan kerusakan pada kepentingan vital bangsa. Meshaal menjelaskan bahwa Israel adalah bahaya bagi bangsa Arab.

BY Edited Mon,05 Jul 2021,11:13 AM

Yerusalem, SPNA – Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri, Khaled Meshaal, pada Minggu (04/07/2021), meminta Arab Saudi untuk membebaskan para tahanan Palestina di penjara Saudi dan mengajak untuk membuka hubungan dengan Hamas.

Meshaal menekankan bahwa Hamas tidak menyukai perang dan kehancuran. Menurutnya, Hamas hanya melakukan tugas untuk membela rakyat dan kesucian Palestina.

Ia menjelaskan bahwa pendudukan Israel adalah pihak yang memulai agresi terhadap rakyat Palestina dalam perang baru-baru ini di Gaza, ketika menyerang penduduk Palestina di Yerusalem dan mengabaikan peringatan kelompok perlawanan untuk tidak menyerang penduduk Yerusalem maupun melecehkan kawasan suci kompleks Al-Aqsha.

Meshaal menekankan bahwa Gaza menegaskan bahwa dalam pertempuran baru-baru ini penyebab utamanya adalah tindakan Israel di Yerusalem, yang membuktikan tuduhan palsu sejumlah pihak yang menyebut Hamas bermaksud mendirikan negara terpisah diri dari Palestina.

Ia menilai bahwa hasil pertempuran “Saif al-Quds” baru-baru ini adalah bagian dari akumulasi berbagai peristiwa kelompok perlawanan Palestina dengan pendudukan Israel, yang tidak diukur dengan satu pertempuran, melainkan dengan akumulasi peristiwa.

Mishaal meminta negara Arab untuk melihat dengan bangga kemenangan yang dicapai oleh kelompok perlawanan Palestina atas pendudukan Israel, dan bagaimana berhasil memaksa Israel mundur secara strategis dalam proyek ekspansionisnya.

“Lihatlah negara Israel hari ini. Ia menerima serangan di Tel Aviv setelah menduduki negara-negara Arab,” sebut Khaled Meshaal.

Ia mencatat bahwa atas nama bangsa Arab, Islam, dan isu kemanusiaan banyak masyarakat dunia yang telah terlibat dalam membela isu Palestina, Yerusalem, dan Jalur Gaza.

“Ini adalah indikasi bahwa masyarakat bebas di dunia berkumpul di belakang kami untuk membela hak-hak mereka,” kata Meshaal.

Meshaal menyinggung gelombang normalisasi sejumlah negara Arab dengan Israel dan menyebut bahwa semua negara yang bertaruh pada proyek Trump telah mengalami kekalahan, sebagai akibat dari kegagalan mereka untuk menilai dengan benar soliditas sikap Palestina.

Ia menekankan bahwa Israel adalah negara jahat yang tidak akan memberikan apa pun kepada negara Arab, selain agresi dan kerusakan pada kepentingan vital bangsa. Meshaal menjelaskan bahwa Israel adalah bahaya bagi bangsa Arab.

“Siapa pun yang percaya bahwa Israel adalah bagian dari solusi dan sekutu bagi kita sebagai bangsa Arab dalam krisis regional kita, ia salah. Perang baru-baru yang terjadi di Gaza membuktikan bahwa Israel adalah musuh yang sebenarnya,” kata Meshaal.

Ia mencatat bahwa upaya oleh sejumlah orang untuk menciptakan budaya di antara masyarakat bahwa Israel adalah bagian dari solusi dan dapat hidup berdampingan dengannya adalah upaya yang gagal. Meshaal mengingatkan bahwa penyelesaian masalah beberapa negara Arab dengan Iran dan Turki bukanlah dengan merangkul Israel, melainkan dengan memperkuat persatuan bangsa.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply