Euro Mediterranean Monitor: Ratusan Anak-anak dan Wanita Menjadi Korban Agresi Israel

Dalam laporan yang ditulis oleh Maryam Dawabseh, sekitar 50% penduduk dari 2 juta populasi adalah anak-anak dibawah usia 15 tahun, 49% dari mereka adalah perempuan. Saat agresi Mei 2021, Israel dilaporkan melancarkan serangan beruntun di wilayah padat penduduk, dimana 75% adalah wanita dan anak-anak.

BY Edited Thu,26 Aug 2021,02:12 AM

Jalur Gaza, SPNA- Euro Mediterranean Monitor (Euro-Med) melaporkan bahwa wanita dan anak-anak menjadi korban utama dalam agresi Israel terhadap Gaza pada Mei 2021.

Dalam laporan yang ditulis oleh Maryam Dawabseh menyebutkan bahwa sekitar 50% penduduk dari 2 juta populasi adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun, 49% dari mereka adalah perempuan. Saat agresi Mei 2021, Israel dilaporkan melancarkan serangan beruntun di wilayah padat penduduk tersebut, di mana 75% adalah wanita dan anak-anak.

Sebanayk “66 anak-anak Palestina meninggal dunia akibat serangan roket Israel selama 11 hari dan 470 luka-luka. Akibatnya sebagian dari mereka menderita cacat seumur hidup atau cacat jangka panjang.” Sementara, “241 anak-anak yang masih hidup kehilangan kedua orangtua atau salah satunya,” tulis jurnalis dan peneliti Euro-Med di Jalur Gaza.   

“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana anak saya, Umar dapat hidup di dunia, setelah dia kehilangan ibu dan seluruh saudara hanya dalam satu malam. Bagaimana seorang anak yang sudah kehilangan seluruh kasih sayang keluarga dapat bertahan hidup?” ujar Muhammad Al-Hadidi setelah Israel menghancurkan rumahnya.

Sebanyak 5.400 anak-anak Gaza kehilangan tempat tinggal, sebagian hancur akibat serangan roket dan 42.000 lainnya rusak parah. Dan, 72.000 anak-anak terpaksa berlindung di sekolah-sekolah UNRWA demi menghindari serangan.

Sebelum agresi Mei 2021, 33% anak-anak Gaza membutuhkan bantuan, baik moril atau materil, 91.4% anak-anak dilaporkan mengalami tekanan akibat konflik, 400.000 anak-anak mengalami kesulitan memperoleh air bersih setelah blokade dan agresi Israel mencemarkan sumber air di Jalur Gaza.

Sementara itu, 40 perempuan Palestina gugur dan 310 lainnya luka-luka dalam agresi Mei 2021, 3700 dari mereka terpaksa berlindung di sekolah-sekolah UNRWA demi menyelamatkan diri serangan roket.

Selain itu, 2.500 ibu hamil yang akan melahirkan dalam rentang waktu 3 bulan pasca agresi mengalami kesulitan mendapatkan pelayanan Kesehatan.

(T.RS/S: Euro-Med Monitor)

leave a reply
Posting terakhir