Anak-anak Gaza Bersuara, Hentikan Blokade!

“Kami menuntut organisasi hak asasi manusia dan lembaga internasional untuk mengadili semua pihak yang mendukung pendudukan Israel dan yang berpartisipasi dalam upaya blokade tidak adil yang dilakukan dengan memutus aliran listrik dan menutup pintu perbatasan,” kata Ahmed Abu Askar.

BY Edited Thu,26 Aug 2021,04:25 PM

Gaza, SPNA - Ratusan anak-anak Palestina, pada Selasa (24/08/2021), berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di depan pos pemeriksaan Beit Hanoun/Erez, di Jalur Gaza utara.

Sebagaimana dilansir dari Palinfo, aksi ini dilakukan untuk menolak berlanjutnya blokade Israel dan penutupan terus-menerus pintu perbatasan.

Aksi unjuk rasa tersebut terjadi setelah undangan Faksi Nasional Islam Palestina. Aksi ini juga mengirim dua pesan penting dalam bahasa Arab dan Inggris dari anak-anak Palestina ke seluruh dunia untuk menyerukan penghentian blokade Jalur Gaza. Setelah itu, sejumlah balon diluncurkan ke udara sebagai simbol perdamaian dan kedamaian.

“Dengan blokade, pendudukan Israel ingin memadamkan Gaza, dan menjerumuskannya ke dalam kegelapan kesengsaraan dan kefakiran yang memmengaruhi semua aspek kehidupan. Kami dihadapkan pada kejahatan baru yang terus mengganggu hidup kami. Mereka terus menghina dan merampas hak-hak kami yang dinikmati semua anak lainnya di dunia,” kata Ahmed Abu Askar (12 tahun), mewakili kelompok anak-anak.

Ahmed Abu Askar menekankan bahwa pendudukan Israel menanggung konsekuensi dari agresi dan blokade yang dilakukan terhadap anak-anak di Jalur Gaza, dengan merampak kebebasan dan kehidupan baik mereka.

“Kami menuntut organisasi hak asasi manusia dan lembaga internasional untuk mengadili semua pihak yang mendukung pendudukan Israel dan yang berpartisipasi dalam upaya blokade tidak adil yang dilakukan dengan memutus aliran listrik dan menutup pintu perbatasan,” kata Ahmed Abu Askar.

Saat ini lebih dari dua juta penduduk Palestina tinggal di Jalur Gaza dalam kondisi hidup melarat, sebagai akibat dari blokade Zionis Israel selama lebih kurang 15 tahun terakhir.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply