Bersuara Soal Uighur, China Hapus Mesut Ozil dari Game FIFA dan PES

Ini dilakukan karena perseteruan antara pemain sepak bola Jerman itu dengan China yang semakin meningkat pada sebuah posting media sosial terkait Muslim Uighur.

BY Edited Thu,19 Dec 2019,01:23 PM

Beijing, SPNA - China memutuskan menghapus bintang Arsenal Mesut Ozil dari dari video game Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA. Ini dilakukan karena perseteruan antara pemain sepak bola Jerman itu dengan China yang semakin meningkat pada sebuah posting media sosial terkait Muslim Uighur, Anadolu melaporkan.

NetEase, perusahaan yang menerbitkan waralaba PES di China, mengatakan akan menghapus pemain sepakbola Liga Premier Inggris itu dari tiga pertandingan yang ada termasuk edisi paling populer, PES 2020 Mobile.

"Pemain Jerman Ozil memposting pernyataan ekstrem tentang China di media sosial," kata perusahaan teknologi internet China yang menyediakan layanan online.

Perusahaan itu mengklaim komentar Ozil "menyakiti perasaan penggemar China dan melanggar semangat cina olahraga dan perdamaian," dan NetEase tidak "memahami, menerima atau memaafkan ini."

Ozil, yang adalah seorang Muslim keturunan Turki, pada hari Jumat lalu menuduh banyak Muslim tetap bungkam atas apa yang ia sebut penganiayaan China terhadap Uighur di Xinjiang.

Di akun Instagram-nya, pesepakbola Turki ternama itu menyebut Uighur sebagai "pejuang yang menentang penganiayaan ... Orang-orang beriman yang mulia yang berjuang sendirian melawan orang-orang yang secara paksa menjauhkan orang dari Islam."

Di Provinsi Xinjiang China, ia mengatakan "Al-Quran dibakar ... Masjid-masjid ditutup ... sekolah-sekolah Islam, Madrasah dilarang ... Ulama dibunuh satu per satu ... Meskipun demikian, umat Islam tetap diam."

"Apakah mereka tidak tahu bahwa memberikan persetujuan untuk penganiayaan adalah penganiayaan itu sendiri?" Ozil, bertanya.

Sebagai balasan, stasiun televisi negara China memutuskan untuk tidak menyiarkan pertandingan Arsenal-Manchester City pada hari Minggu dan Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Ozil "telah ditipu oleh berita palsu."

"Jika Mr. Ozil memiliki kesempatan, kami akan senang melihatnya pergi ke Xinjiang dan melihat-lihat," kata juru bicara Geng Shuang, menurut beberapa laporan.

Wilayah Xinjiang barat China adalah rumah bagi sekitar 10 juta orang Uighur. Kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.

China dituduh melakukan kebijakan represif terhadap Uighur dan menahan hak-hak agama, komersial, dan budaya mereka.

Human Rights Watch menuduh pemerintah China melakukan "kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia" terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir