Tel Aviv, SPNA - Sebuah sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Jumat (29/10/2021), menyatakan bahwa “pemerintahan Biden tidak akan mencegah perluasan pemukiman, meskipun ada penentangan kuat dari publik Amerika Serikat terhadap langkah Israel membangun sekitar 3.000 unit rumah di permukiman ilegal di Tepi Barat.”
Pemerintah Amerika sebenarnya tidak terlalu peduli tentang isu perluasan pemukiman baru tersebut.
Dan menurut apa yang dilaporkan surat kabar Times of Israel, Amerika dilaporkan memahami dengan baik situasi politik di kawasan Timur Tengah. Negara adidaya tersebut juga tidak ingin aliansi Amerika-Israel memburuk karena masalah ini.
Jika laporan ini benar, maka itu akan sangat berbeda dengan sikap resmi Amerika yang ramai dikutip oleh media-media internasional. AS disebutkan menentang dengan keras kebijakan Israel untuk memperluas permukiman ilegal di wiayah Tepi Barat, Palestina.
Dilansir dari Skynewsarabia, Rabu (27/10/2021) malam, Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengkonfirmasi penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap rencana Israel untuk membangun pemukiman baru di Tepi Barat.
"Seperti yang telah kami katakan, pemerintah AS sangat menentang perluasan permukiman." Ucap Jubir Menlu AS yang tidak disebutkan namanya itu.
(T.HN/S: i24news.tv/ar)
