Yerusalem, SPNA - Maydan al-Quds merilis laporan yang menyebutkan bahwa sebanyak 2.754 pemukim ekstremis Israel menerobos masuk ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Oktober 2021.
Lembaga ini mendokumentasikan bahwa 2.754 pemukim masuk ke tempat suci tersebut selama bulan Oktober, sejalan dengan aksi Pasukan Pendudukan Israel yang mencegah ratusan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk memasuki masjid. Kondisi ini memaksa warga melaksanakan shalat di alun-alun Bab al-Amud.
Selain itu, lembaga ini juga mendokumentasikan pasukan Israel yang mencegah bus Jemaah -yang datang dari Umm Al Fahm di wilayah pendudukan 1948- untuk mengunjungi masjid Al-Aqsa, dengan dalih bahwa mereka akan menyebabkan “hasutan dan kerusuhan”.
Pada bulan yang sama, dalam keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seorang hakim Israel memutuskan bahwa ibadah yang dilakukan oleh pemukim Israel di kompleks masjid al-Aqsa bukanlah “tindakan kriminal”.
Pendokumentasian juga dilakukan terhadap 240 insiden penangkapan warga Palestina di Yerusalem oleh pasukan Israel, termasuk 8 wanita dan puluhan anak-anak. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar penangkapan terjadi di alun-alun Bab al-Amud yang menjadi tempat pertempuran dan ketegangan yang melibatkan jumlah besar. petugas polisi dan pasukan Israel, termasuk pasukan berkuda yang menggunakan meriam air untuk membubarkan warga Palestina yang berkumpul di lokasi, menyerang dan menahan mereka.
Tak hanya itu, lembaga ini juga mencatat serangan harian para pemukim ke situs suci tersebut.
Otoritas pendudukan Israel mengizinkan serangan pemukim ke masjid sejak tahun 2003 di bawah perlindungan pasukan, meskipun ada keberatan dan peringatan berulang kali oleh otoritas agama Palestina karena kunjungan tersebut memprovokasi jemaah masjid.
Pasukan Israel selalu memfasilitasi dan melindungi para pemukim yang menerobos situs suci sembari mencegah jemaah Palestina memasukinya, menyerang dan menahan mereka.
(T.RA/S: QNN)
