Tel Aviv, SPNA - Seorang perwira senior di kemiliteran Israel (IDF) menyatakan bahwa Israel ingin meningkatkan pembelian secara signifikan jumlah senjata dan misil jarak jauh yang memiliki presisi tinggi di tahun-tahun mendatang, terutama karena anggaran negara untuk pengadaan alat perang tersebut memang telah disetujui oleh Knesset (Parlemen). Dikutip dari situs berita Israel, 24.ae.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut, mengatakan kepada Yerusalem Post, Minggu (07/11/2021), bahwa jumlah senjata yang akan dibeli IDF dari Amerika Serikat akan jauh lebih besar dari pada yang telah dimiliki sebelumnya. Hal itu disebabkan karena meningkatnya ancaman dari luar yang dihadapi oleh negara tersebut.
“Dengan persetujuan anggaran yang ada, IDF berencana untuk memperoleh lebih banyak misil jarak jauh dari pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah tersebut akan semakin meningkat pada tahun 2030." Ucap sumber tersebut.
Meskipun Washington disebutkan telah mengisi kembali persediaan senjata Israel, namun Amerika tidak sanggup memenuhi semua permintaan dari Israel karena jumlah yang cukup besar.
Israel dilaporkan memiliki sejumlah target serangan, mulai dari Gaza, Lebanon, Suriah dan sampai Iran. Negara Yahudi tersebut membutuhkan pasokan senjata dan misil tambahan sebagai antisipasi jika terjadi bentrokan senjata tiba-tiba.
Iran merupakan ancaman terbesar Israel saat ini. Meski negara penjajah Palestina itu memliki pertahanan rudal berlapis, namun itu tidak menjamin dapat menghentikan serangan dari Iran.
(T.HN/ 24.ae)
