Mogok Makan Selama 131 hari, Tahanan Palestina di Penjara Palestina Ini Akhirnya Dibebaskan

Juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanou menegaskan, "Ketabahan Kayed Al-Fasous selama 131 hari membuktikan kemampuan rakyat kami untuk melawan penjajah Zionis dalam setiap pertempuran yang mereka lakukan.”

BY 4adminEdited Tue,23 Nov 2021,12:33 PM

Yerusalem, SPNA - Salah satu tahanan Palestina  di penjara Israel, Kayed Al-Fasfous, Senin (22/11/2021), akhirnya menghentikan mogok makannya yang telah belangsung sejak 131 hari yang lalu. Ia mulai behenti berpuasa setelah pihak Israel mau memenuhi tuntutan pembebasannya.

Dikutip dari Arabic.rt, Ia akan dibebaskan pada tanggal 14 Desember bulan depan.

Sampai tanggal yang ditentukan tersebut,  ia tetap akan berada di rumah sakit dan menjalani sisa hukuman penahanan adiministratifnya.

Juru bicara Hamas, Abdel Latif Al-Qanou, menegaskan, "Ketabahan Kayed Al-Fasous selama 131 hari membuktikan kemampuan rakyat kami untuk melawan penjajah Zionis dalam setiap pertempuran yang mereka lakukan.”

Sementara tiga tahanan Palestina lainnya yang belum mendapatkan keputusan pembebasan yaitu Hisyam Abu Hawasy (mogok makan sejak 97 hari lalu), Iyad Al Harimi (61 hari), dan Lu-ay Al-Asyqar (44 hari), akan terus melanjutkan mogok makan mereka, sebagai protes atas penangkapan oleh Israel yang tidak beralasan dan tidak melewati proses peradilan itu.

Sebelumnya ada juga tahanan Palestina lainnya yang berhasil bebas dengan melakukan mogok makan. Di antaranya Ala Al-Akraj yang bebas pada tanggal 18 pekan lalu. Juga Miqda Al-Qawasimi yang dibebaskan pada tanggal 11 sepekan sebelumnya.

(T.HN/S: Arabic.rt.com)

leave a reply
Posting terakhir

Maher Al-Akhras Dibebaskan Setelah Mogok Makan Selama 103 Hari

Asosiasi Tahanan Palestina menegaskan bahwa Al-Akhras memperoleh kebebasannya berkat ketabahan dan keberaniannya melawan kebijakan penahanan administratif sistematis yang merupakan kebijakan paling berbahaya Israel terhadap Palestina. Disebutkan bahwa kebijakan tersebut mempengaruhi ribuan warga Palestina selama bertahun-tahun, dan hingga saat ini otoritas Israel masih menahan sekitar 350 tahanan administratif, termasuk tga tahanan wanita.