Gerombolan Pemukim Israel Cabut 25 Pohon Zaitun di Kafr Ad-Dik Salfit

Mereka memiliki lahan pertanian seluas empat dunum atau sekitar 0,4 hektare, yang sebagian besar ditanami pohon zaitun. Muhammad Mustafa menyebutkan bahwa lahan mereka kerap menjadi target serangan berulang yang dilakukan gerombolan pemukim Israel, yang bertujuan merampas tanah mereka.

BY 4adminEdited Wed,23 Feb 2022,03:14 PM

Salfit, SPNA - Gerombolan pemukim Israel, pada Selasa (22/02/2022), mencabut 25 pohon zaitun yang baru ditanam milik Anwar Mustafa Al-Dik, di kota Kafr Al-Dik, sebelah barat provinsi Salfit.

“Gerombolan pemukim mencabut sebanyak 25 pohon zaitun, yang baru berusia antara 3-10 tahun, di daerah Khallet Abu Mazhar, sebelah barat kota, dekat permukiman ilegal Israel, Ali Zahav dan Leshem, yang dibangun di atas tanah penduduk Palestina,” kata Muhammad Mustafa, putra Anwar Mustafa.

Mereka memiliki lahan pertanian seluas empat dunum atau sekitar 0,4 hektare, yang sebagian besar ditanami pohon zaitun. Muhammad Mustafa menyebutkan bahwa lahan mereka kerap menjadi target serangan berulang yang dilakukan gerombolan pemukim Israel, yang bertujuan merampas tanah mereka.

“Kami terus-menerus memperbaiki lahan dan menanamnya kembali,” ujar Muhammad Mustafa.

Gubernur Salfit, Abdullah Kamil, menekankan bahwa serangan gerombolan pemukim Israel tidak akan membuat penduduk Salfit menyerah. Penduduk Salfit terus mengolah lahan dan merebut kembali lahan yang telah dirampas.

Ia menekankan bahwa pihak provinsi Salfit dan lembaga-lembaga pemerintahan provinsi terus mendukung penduduk dalam dalam menghadapi rencana Yahudisasi dan perampasan lahan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Pemukim Israel Hancurkan dan Babat 80 Pohon Zaitun Palestina di Salfit

“Luas tanah kami sekitar tujuh dunum (0,7 hektare). Ini bukan serangan pertama di kawasan yang sama. Beberapa hari yang lalu, pemukim menebang, menghancurkan, dan mencabut sekitar 22 pohon, selanjutnya 43 pohon, dan pada kali ini 40 pohon, berumur antara 12-15 tahun, sehingga total pohon yang diserang adalah 105 pohon. Serangan ini bertujuan untuk memaksa kami pergi, sehingga mereka bisa merebut tanah kami,” sebut Samir Muslih.