Tel Aviv, SPNA - Ribuan orang Yahudi Ukraina, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Senin (28/02/2022), telah mengajukan aplikasi imigrasi ke entitas Israel dalam beberapa hari terakhir dalam akibat pertempuran antara tentara Ukraina dan pasukan Rusia di sejumlah kota Ukraina.
Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa lebih dari 5.000 warga Ukraina telah mengajukan aplikasi imigrasi yang mendesak ke Badan Yahudi dalam beberapa hari terakhir melalui lebih dari 10 titik pendaftaran di pintu keluar darat Ukraina dengan negara-negara Polandia, Rumania, Moldova, dan Hongaria.
Sementara itu, Komite Keuangan Knesset mengadakan pertemuan darurat, pada Senin (28/02/2022), tentang perkiraan jumlah imigran Yahudi dari Ukraina dan tentang pemantauan anggaran keuangan yang diperlukan untuk membawa dan mengakomodasi mereka di entitas Israel.
Menurut data yang diumumkan oleh Menteri Imigrasi dan Integrasi, Pnina Timano Shata, pada awal Desember 2021, jumlah imigran Yahudi yang akan berimigrasi ke Israel mencapai 21.000 pada akhir tahun 2021, di mana jumlah imigran yang berasal dari Ukraina berjumlah 2.800.
Otoritas pendudukan Israel menggunakan banyak cara, kampanye, dan iming-iming (yang kebanyakannya merupakan iming-iming ekonomi), secara rutin, untuk mendorong orang-orang Yahudi di berbagai negara di dunia untuk menetap di wilayah Palestina yang diduduki, untuk mengubah realitas demografis di tanah Palestina, dan sebagai upaya Yahudisasi Palestina.
Ironisnya, sampai saat ini jutaan penduduk Palestina yang terusir dari tanah airnya, tidak diiziinkan kembali ke tanah mereka yang sudah dirampas oleh pendudukan Israel.
(T.FJ/S: Palinfo)
