Mengenang 18 Tahun Wafatnya Syeikh Ahmed Yassin

“Syeikh Ahmed Yassin hidup membawa beban Yerusalem dan Al-Aqsha. Dengan pertolongan dan kekuatan Allah, hari ini Yerusalem adalah pedang yang mengatur arah perlawanan. Degan izin Allah, pedang ini tidak akan pernah disarungkan. Syeikh kita punya berhak untuk bangga dengan para putra, murid, dan tentaranya,” sebut Ismail Haniyeh.

BY 4adminEdited Wed,23 Mar 2022,12:46 PM

Gaza, SPNA - 18 tahun yang lalu, orang-orang Arab dan orang muslim di seluruh dunia terkejut dengan sebuah peristiwa yang menggemparkan dan membawa perubahan dalam perjuangan perlawanan Palestina dengan otoritas pendudukan Israel, ketika pendiri gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) Sheikh Ahmed Yassin, meninggal dunia.

Memori wafatnya Syeikh Ahmed Al-Yassin adalah salah satu titik yang mengingatkan kembali sejarah penting dalam sejarah hidupnya, di mana perjalanan hidupnya ditutup dengan sebuah kesaksian yang ia harapkan, seperti sebuah sebuah kalimat terkenal yang sering Syeikh Ahmed Al-Yassin ucapkan, “Harapan saya adalah Allah Swt. meridhai saya”.

Syeikh Ahmed Yassin dibunuh pada 18 tahun lalu, oleh serangan rudal helikopter Apache Israel, pada subuh, pada 22 Maret 2004 M. Palinfo menerbitkan sejumlah foto penting yang diambil dari perjalanan hidup Syeikh Ahmed Yassin.

Pada peringatan ini, kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa pendiri Hamas, Syeikh Ahmed Yassin, telah menulis sejarah perlawanan jihad dalam hidup dan kesyahidannya. Syeikh Ahmed Yassin telah mewujudkan keagungan dalam hidupnya, yang diakhiri dengan kesyahidannya.

“Syeikh Ahmed Yassin hidup membawa beban Yerusalem dan Al-Aqsha. Dengan pertolongan dan kekuatan Allah, hari ini Yerusalem adalah pedang yang mengatur arah perlawanan. Degan izin Allah, pedang ini tidak akan pernah disarungkan. Syeikh kita punya berhak untuk bangga dengan para putra, murid, dan tentaranya,” sebut Ismail Haniyeh.

Syeikh Ahmed Yassin lahir di desa Al-Joura, di distrik Majdal di selatan Jalur Gaza pada tahun 1936. Ia kemudian mengungsi bersama keluarganya di Jalur Gaza setelah perang tahun 1948.

Pada usia 16 tahun, Syeikh Ahmed Yassin mengalami kecelakaan serius pada saat berolahraga, yang mengakibatkan tubuhnya mengalami kelumpuhan total.

Syeikh Ahmed Yassin bekerja sebagai guru pendidikan bahasa Arab dan Islam, kemudian ia bekerja sebagai dai dan guru di sejumlah masjid di Gaza. Di bawah pendudukan Israel, ia menjadi dai paling terkenal yang dikenal di Jalur Gaza karena kekuatan argumennya dan keberaniannya dalam membela kebenaran.

Di bawah ini, merupakan sejumlah foto terkenal yang mendokumentasikan kehidupan Syeikh Ahmad Al-Yassin, di mana yang menunjukkan banyaknya agenda pertemuan penting dengan para pemimpin negara Arab dan muslim, serta berbagai pertemuan penting Syeikh Ahmad Al-Yassin lainnya.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Hamas Peringati 17 Tahun Syahidnya Syekh Ahmad Yassin

Sheikh Ahmet Yassin adalah seorang pria lumpuh di kursi roda. Tetapi kaum Zionis penjajah tidak dapat mentolerir keberadaannya yang terus-menerus membangkitkan perlawanan dengan kekuatan dan tekad. Pada 22 Maret 2004, Syekh Yassin syahid oleh serangan udara seusai melaksanakan shalat subuh di masjid.